Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Ayu Agustin, Pengidap Kanker Payudara yang Tak Kunjung Dapat Kemoterapi

Kompas.com - 26/09/2017, 11:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah Ayu Agustin (21) viral di dunia maya. Melalui sebuah video, Ayu yang mengidap kanker payudara memohon pertolongan netizen.

"Buat teman-teman yang punya kepedulian lebih saya minta tolong untuk secepatnya di kemo (kemoterapi)," kata Ayu dalam video tersebut.

Video itu diambil dan diunggah oleh teman Ayu, Fadila Zazkia Ulfa ke akun Instagram @fadilazu, Senin (25/9/2017). Video tersebut langsung menyebar luas dan banyak mendapat perhatian serta simpati dari warganet.

Kompas.com menghubungi Ayu pada Senin malam. Meski dengan suara yang sesak akibat kesulitan bernafas, Ayu bersedia untuk menceritakan penyakit yang diidapnya itu.

Ayu mengaku sudah sejak setahun tiga bulan ini merasakan ada yang tidak beres pada payudaranya. Namun, ia baru berobat ke rumah sakit sekitar dua bulan yang lalu. Ayu awalnya berobat ke Rumah Sakit Umum Mary Cileungsi. Ia lalu dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

(Baca: Sebagai Daerah Khusus, DKI Bisa Paksa RS Swasta Gabung BPJS)

Di sana, Ayu menjalani rontgen paru, USG, tes darah hingga obat untuk menghilangkan koreng yang ada di payudaranya. Namun hingga kini, Ayu belum juga mendapatkan jadwal untuk melakukan kemoterapi.

"Di rumah sakit belum ada penanganan serius," keluh Ayu.

Di tengah jadwal kemoterapi yang belum jelas, kondisi Ayu semakin parah. Payudara Ayu yang sebelah kiri terus mengalami pembengkakan dan pendarahan. Ayu kesulitan untuk berjalan dan bernafas.

"Sakit luar biasa," kata dia.

(Baca: Kondisi Darurat, Peserta BPJS Bisa Cari RS dengan Cek Layanan Ini)

Di tengah obrolan dengan Kompas.com, napas Ayu semakin berat. Ia akhirnya menyerahkan telepon selulernya kepada sang Ibu, Desi. Desi mengaku sudah mendesak pihak dokter dan Rumah Sakit Fatmawati untuk segera menjadwalkan kemoterapi kepada anaknya. Namun pihak dokter dan rumah sakit menolak.

Ayu baru diminta kembali ke RS Fatmawati pada 17 Oktober mendatang, itu pun untuk menjalani biopsi. Sementara jadwal untuk kemoterapi masih belum jelas.

"Kata dokter enggak bisa (dipercepat). Karena yang sakit begini bukan ratusan orang. Ribuan yang kena penyakit begini," kata Desi menirukan ucapan dokter.

Padahal, menurut dokter, kemoterapi penting untuk mengecilkan kanker yang tumbuh di payudara Ayu. Kemoterapi juga harus dijalani 6 sampai 12 kali setiap bulannya. Setelah kanker mengecil, baru lah operasi pengangkatannya dilakukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com