Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Si Cilik Pencuri Perhatian Jokowi

Kompas.com - 25/09/2017, 07:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Namun Sukiyat tak patah arang. Lima tahun berselang, ternyata ia menyiapkan “senjata” baru. Ia melakukan riset, mencoba, dan memulai, menghindari kesalahan yang pernah dilakukannya pada saat memproduksi Mobil Esemka.

Ia mulai dengan jenis mesin dan disain. Ia lakukan pencetakan-pencetakan sendiri untuk body mobil. Sementara mesin yang ia gunakan adalah mesin sederhana yang bisa menempuh jarak jauh dengan bahan bakar yang paling sedikit. Seluruhnya asli buatan Indonesia

Akhirnya munculah nama kendaraan Mahesa. Ia menolak disebut mobil Mahesa karena khawatir “serangan” politik akan marak, persis saat ia memproduksi prototype alias purwarupa Esemka.

Menggunakan nama mobil berarti berpotensi menyaingi produk produk serupa buatan negara lain. Warga Indonesia dianggap memiliki kecintaan tanah air alias nasionalisme yang tinggi.

Secara bisnis, nasionalisme ini bisa jadi ancaman. Yang terancam tentu saja produsen luar negeri yang berpuluh tahun menginjakkan kaki di negeri ini dan mendirikan pabrik pabrik besar di Indonesia.

Pencuri Perhatian Jokowi

Mahesa dalam bahasa jawa kuno berarti Kerbau. Tak berlebihan juga ia namakan kerbau. Karena mobil ini, eh.. maaf, kendaraan ini, hanya diperuntukkan di desa, di tengah tengah tegalan sawah, dan perkebunan kecil.

Mahesa juga merupakan singkatan, Moda Angkutan Hemat Perdesaan. Dengan mesin Diesel 650cc dan hanya memiliki 1 (satu) Silinder (rata-rata mobil di pasaran memiliki 4 Silinder), kendaraan Mahesa ini bisa menempuh jarak 30 kilometer dengan konsumsi bahan bakar solar hanya 1 liter.

Ada yang luar biasa memang dengan kendaraan Mahesa ini. Selain bisa digunakan alat transportasi layaknya mobil double cabin, Mahesa juga bisa membangkitkan tenaga listrik, di tengah sawah yang gulita.

Adapula kemampuan Mahesa yang bisa disulap menjadi mesin penyedot air untuk irigasi sawah, bahkan menyedot banjir di suatu daerah.

Satu lagi, bagi petani, memiliki Mahesa berarti memiliki alat penggilingan padi dan pemberi makan ikan. Karena kendaraan multifungsi ini bisa melakukan semua hal tadi.

Putih, Merah, Kuning, Pak Jokowi Pilih yang Mana?

Ada yang menarik perhatian saya saat mengunjungi dan mencoba untuk mengendarai kendaraan Mahesa ini. Yang paling menyita perhatian saya, purwarupa mobil ini, ada 3 buah.

Pertama, berwarna putih. Kedua, merah. Ketiga, yang paling mewah, berwarna Kuning. Saya kemudian bertanya kepada Sukiyat, sang pembuat:

Saat Presiden datang berkunjung ke pabrik milik Sukiyat, warna mana yang Presiden pilih?

Saya Aiman Witjaksono,

Salam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com