JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler kali ini didominasi oleh softnews atau tulisan-tulisan yang sifatnya ringan, yang mengambil sisi lain dari sebuah peristiwa. Mulai dari cerita Dirjen Dukcapil yang menyamar, hingga kisah cinta Kahiyang bersama calon pasangannya.
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi yang akhirnya bicara soal Rohingya juga mendapat perhatian lebih dari pembaca. Bagi Anda yang kemarin tak sempat membaca berita-berita Kompas.com, berikut ini rangkuman berita pilihan untuk Anda.
1. Cerita Dirjen Dukcapil Menyamar dan Dibohongi soal Blanko E-KTP
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh menceritakan pengalamannya saat menyamar dan datang ke Kantor Disdukcapil di sejumlah daerah.
Zudan menemukan pola yang sama, yakni para pegawai Discapil menyembunyikan ketersediaan blanko yang sebenarnya masih ada.
"Saya sidak ke Kota Cirebon. Saya menyamar sebagai pemohon. Resepsionis mengatakan, 'Pak bapak disini rekam paling banter dapat surat keterangan'. 'Loh kenapa begitu?' 'Ia blankonya sudah sejak setahun belum dikirim," kata Zudan dalam jumpa pers di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/9/2017).
"Saya tanya, 'sudah setahun?' 'Ia pak blankonya kosong karena ada kasus korupsi'. Oh enggak ada kaitannya karena korupsi sudah 2011 sedang berproses lelang jalan terus," tambah Zudan.
Baca selengkapnya di sini.
Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo, menceritakan awal perkenalannya dengan calon suaminya, Muhammad Afif Bobby Nasution.
Kahiyang mengaku dikejar-kejar oleh Bobby. Pengakuan itu terungkap lewat video blog 'QnA: Aku, Mas Bobby dan Mbak Ayang' yang diunggah di akun Youtube adik Kahiyang, Kaesang Pangarep.
Dalam video yang diunggah pada Senin (18/9/2017), Kaesang membacakan pertanyaan dari followers untuk Kahiyang dan Bobby.
"Ceritain dong dari awal ketemu sampai sekarang bisa mau nikah?" kata Kaesang membacakan salah satu pertanyaan dari netizen.
"Nah, dia ini ya yang paling awal suka sama aku, ngejar-ngejar aku. Ya kan? Kamu yang ngejar-ngejar aku kan," kata Kahiyang.
Simak artikel lengkapnya di sini.
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menyerukan dukungan global untuk penyelesaian krisis pengungsi Rohingya.
Suu Kyi meminta masyarakat internasional untuk membantu Myanmar agar dapat bersatu tanpa memandang garis agama dan etnis.
Dalam pidato pertamanya tentang krisis panjang yang mengundang perhatian dunia, Selasa (19/9/2017), Suu Kyi pun membuka jalur kembali bagi pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar.
"Benci dan ketakutan adalah momok utama di dunia," kata Suu Kyi dalam pidato 30 menit di televisi, seperti dikutip AFP
Simak berita selengkapnya di sini.
Cuaca panas terik yang dirasakan di Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara selama beberapa hari ini adalah fenomena alam biasa yang sering terjadi pada pada bulan-bulan puncak musim kemarau.
“Ada beberapa faktor yang memengaruhi cuaca panas ini,“ kata Fatuhri Syabani, Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Gorontalo, Senin (18/9/2017).
Faktor gerak semu matahari yang saat ini berada di sekitar khatulistiwa akan berada tepat di atas khatulistiwa sekitar tanggal 22-23 September 2017.
“Radiasi matahari yang masuk cukup optimum. Hal ini ditandai dengan hasil monitoring suhu udara maksimum (yang) berkisar antara 34-37,5 derajat celcius. Ini masih alam kondisi normal, suhu maksimum yang pernah terjadi berdasarkan data klimatologis dalam 30 tahun terakhir antara 34-37,5 derajat celcius,” papar Fatuhri.
Baca selengkapnya di sini
Wacana pengenaan biaya pengisian ulang (topup) uang elektronik sempat menjadi polemik di tengah masyarakat dan menimbulkan berbagai pandangan.
Meski penggunaan uang elektronik diyakini membuat transaksi lebih cepat dan efisien, namun biaya isi ulang uang elektronik membebani masyarakat. Aturan mengenai biaya isi ulang uang elektronik sendiri saat ini masih digodok oleh Bank Indonesia (BI).
Terkait polemik pengenaan biaya isi ulang uang elektronik tersebut, Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) memutuskan untuk tidak memungut biaya.
"Kami (Himbara) sepakat untuk tidak dipungut biaya," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonssia (Persero) Tbk Suprajarto, Senin (19/9/2017).
Baca selengkapnya di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.