Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi pun Ditawari Naik Becak Amsterdam

Kompas.com - 25/08/2017, 13:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daan Goppel, seorang pemuda Belanda yang membuka layanan tur becak di Amsterdam beruntung sempat bersua dengan Presiden RI Joko Widodo dan menawarkan langsung jasanya tersebut.

Foto-foto ketika bertemu dengan Presiden Jokowi diunggahnya di akun Facebook becakamsterdam. Waktu itu adalah momen puncak perayaan HUT RI yang ke-72 di Istana Merdeka, Jakarta.

Daan tak menyia-siakan kesempatan saat bertemu dengan Presiden. Ia langsung mempromosikan layanan becak Amsterdamnya itu.

"Saya menjelaskan bahwa saya membeli becak di kota Yogyakarta yang sekarang saya menggunakan di Belanda sebagai alat transportasi untuk wisatawan," cerita Daan kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2017).

Daan Goppel, penyedia jasa tur becak di Amsterdam, Becak Amsterdam bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo saat HUT RI ke-72, di Istana Merdeka Jakarta. Daan mempromosikan Becak Amsterdam kepada Jokowi.dok. FB becak Amsterdam Daan Goppel, penyedia jasa tur becak di Amsterdam, Becak Amsterdam bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo saat HUT RI ke-72, di Istana Merdeka Jakarta. Daan mempromosikan Becak Amsterdam kepada Jokowi.

Daan juga menawarkan kepada Jokowi untuk mencoba berkeliling kota Amsterdam dengan menggunakan becak. Dia juga mengatakan kepada Jokowi bahwa dirinya akan menceritakan sejarah yang berkaitan dengan Belanda-Indonesia.

"Saya mengatakan kalau Bapak Jokowi pergi ke Belanda lagi dan ingin menikmati keindahan kota tua Amsterdam dari becak sambil belajar tentang berkaitan sejarah Belanda-Indonesia, silakan naik becak saya," kata pemuda yang juga bekerja di Gemeente Amsterdam ini.

Kisah Daan dan becaknya viral di media sosial dan menjadi pemberitaan beberapa hari terakhir.

Becak Amsterdam

Awal mula Daan jatuh cinta pada becak adalah ketika ia mengenyam pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2013.

Daan merasakan pengalaman yang luar biasa ketika menjadi penumpang becak di Indonesia. Saat menumpang becak, ia merasa bebas menyapukan pandangan ke segala arah.

"Memang pengalaman luar baisa karena pemandangannya luas," kata Daan dikutip dari belindomag.nl, Rabu (23/8/2017).

Daan merasa nyaman menumpang becak lantaran tidak ada bunyi bising motor. Laju kecepatannya juga pelan, sehingga memberinya banyak waktu untuk menikmati pemandangan.

"Itu membuat pengalaman becak sangat menarik dan alat transportasi pas untuk kota," imbuh Daan. Ia pun memboyong becak dari Yogyakarta ke Belanda, yang belakangan dimanfaatkan untuk membuka layanan tur.

(Baca: Di Amsterdam, Pemuda Ini Layani Tur Keliling Kota dengan Becak Yogya)

Dengan becak itu, ia membawa tamunya ke tempat-tempat dan gedung-gedung kuno yang memiliki nilai sejarah tinggi, seperti sejarah perkembangan kota Amsterdam maupun sejarah Belanda-Indonesia.

Sembari mengayuh becaknya, Daan akan menceritakan awal perkembangan kota Amsterdam, kerajaan Belanda, serta sejarah pelayaran Belanda ke perairan Indonesia 400 tahun silam.

Cara penyampaian Daan yang sangat interaktif dan menarik memberikan kesan materi yang berat menjadi ringan dan gampang dicerna.

Tur becak ini merupakan cara unik untuk mempelajari sejarah tentang salah satu kota paling penting di dunia, Amsterdam.

Kompas TV Goa Pindul Jadi Pilihan Wisata Petualangan Yang Menarik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com