Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Hormati Keinginan Istri Novel Baswedan untuk Bertemu Jokowi

Kompas.com - 21/08/2017, 22:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghormati keinginan istri penyidik KPK Novel Baswedan, Rina Emilda, untuk bertemu Presiden Joko Widodo. 

Rina telah mengajukan surat untuk menemui Jokowi beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo pun menyatakan akan mengatur waktu untuk bertemu Rina.  

"Kami hormati keinginan tersebut dan kalau Presiden mau menerima tentu lebih baik lagi," kata Febri, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (21/8/2017).

Febri mengatakan, niat tersebut merupakan hak Rina maupun keluarga Novel dalam rangka menyampaikan aspirasi keluarga.

Jokowi sudah mengetahui keinginan Rina Emilda untuk bertemu dengan dirinya.

Baca: Jokowi Atur Waktu untuk Bertemu Istri dan Ibu Novel Baswedan

Surat dari Rina Emilda sudah diserahkan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno beberapa waktu lalu.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo sudah memberitahukan langsung kepada Jokowi perihal surat tersebut.

"Saya juga sudah sampaikan ke Presiden. Memang ada permintaan ketemu, disampaikan langsung oleh keluarganya Novel, dan kebetulan saya mendengar juga soal itu dan saya sampaikan," kata Johan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/8/2017).

Menurut Johan, Presiden Jokowi tidak masalah dengan permintaan tersebut.

Apalagi, kata dia, permintaan untuk bertemu tersebut bertujuan untuk mengucapkan terima kasih karena biaya pengobatan Novel selama di Singapura ditanggung oleh negara.

Presiden akan mencari waktu yang tepat untuk mengundang istri Novel ke Istana Kepresidenan.

"Dan malah Presiden mention, sebaiknya sama ibunya (Novel) juga," kata Johan.

"Nanti dilihat waktunya. Kan Novel sekarang kan masih operasi. Dan butuh keluarganya juga kan," ujar dia. 

Kompas TV Mengusut Tuntas Kasus Penyerangan Novel Baswedan (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com