Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digrebek, Tiga Tenaga Kerja Ilegal Loncat ke Laut lalu Kabur ke Hutan

Kompas.com - 14/08/2017, 13:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga tenaga kerja ilegal melarikan diri saat personel Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggerebek kapal laut yang mereka tumpangi. Peristiwa itu terjadi di Pantai Lagoi, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (13/8/2017) kemarin.

"Alhasil, dari kapal tersebut, kami hanya mengamankan 37 tenaga kerja ilegal. Semuanya tidak membawa paspor," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Budi Amin melalui pesan singkat, Senin (14/8/2017).

Dari 37 tenaga kerja ilegal tersebut, satu orang di antaranya adalah warga negara Pakistan. Sementara, sisanya adalah warga negara Indonesia.

(Baca: Polisi Gagalkan Pengiriman 50 Tenaga Kerja Ilegal Asal NTT ke Papua)

Penggerebekan itu berawal dari pantauan visual personel TNI yang sedang berpatroli menggunakan Kapal Perang Indonesia Cucut-866. Tim melihat ada kapal motor yang mengangkut banyak sekali orang di dekat perbatasan Indonesia-Singapura.

Tim kemudian mengejar kapal itu hingga berjarak 1.200 yard dari Pantai Lagoi, Riau. Setelah dipaksa menepi, tiga orang di dalam kapal langsung loncat dari kapal bermesin 85 PK x 3 itu dan melarikan diri ke arah hutan.

Tim kemudian berkoordinasi dengan Lantamal IV Tanjung Pinang untuk mencari tiga orang yang melarikan diri tersebut.

"Sementara itu, 37 TKI ilegal ini kami bawa ke Batam untuk kami proses hukum. Kapalnya juga akan kami sita sebagai barang bukti," ujar Budi.

Kompas TV Perusahaan Penyalur TKI Ilegal di Jakarta Ini Digerebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com