Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Alami Gangguan Jiwa, Oknum TNI yang Pukul Polisi Tetap Dihukum

Kompas.com - 11/08/2017, 11:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam Bukit Barisan Kolonel Edi Hartono mengatakan, anggota Korem Pekanbaru, WS, akan tetap dikenai sanksi meski jiwanya terganggu.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa WS mengidap skizofrenia.

"Walau yang bersangkutan gangguan jiwa, pimpinan tetap memproses secara hukum," ujar Edi saat dihubungi, Jumat (11/8/2017).

WS tengah menjalani pemeriksaan internal di Detasemen Polisi Militer Pekanbaru. Di samping itu, kata Edi, pihaknya juga kembali mengecek kondisi kejiwaan WS.

"Kami dalami sejauh mana tingkat gangguan jiwanya," kata Edi.

(Baca: Oknum TNI yang Pukul Polisi di Pekanbaru Disebut Alami Skizofrenia)

Namun, belum ditentukan sanksi apa yang akan dikenakan terhadap WS. Saat ini, penyidik internal masih memeriksa WS dan memanggil sejumlah saksi mata. Termasuk pihak kepolisian yang terlibat dalam kejadian itu.

"Kami tidak menolerir perbuatan oknum yang bersangkutan karena bukan cerminan Kodam I/Bukit Barisan. Sanksi hukum nanti akan ada prosesnya," kata Edi.

Sebelumnya, video yang menampilkan pria berseragam TNI membentak anggota Polantas yang juga sedang mengendarai motor menjadi viral di media sosial.

Tidak jelas apa yang dikatakan anggota TNI itu, namun nada suaranya tinggi. Sementara, anggota polisi terlihat berbicara dengan tenang. WS, anggota TNI tersebut, kemudian menghampiri anggota polisi lebih dekat dan memukul bagian belakang helmnya.

(Baca: Oknum TNI Pukul Helm Polantas Pekanbaru Sebanyak Empat Kali)

Anggota polisi bernama Yoga itu langsung turun dari motornya dan masih mencoba berbicara dengan tenang. Akan tetapi, WS itu masih emosi dan menendang motor putih Yoga.

Peristiwa ini menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi. WS kemudian tancap gas dan meninggalkan lokasi. Yoga menyusul di belakangnya.

Tak lama kemudian, WS berhenti lagi dan turun dari motornya. Ia kembali memarahi Yoga yang berada di belakangnya. Kemudian anggota polisi lain datang dan merangkul WS untuk menenangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com