Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR: Kebijakan Garam Saat Ini Terburuk

Kompas.com - 01/08/2017, 12:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengkritik langkah Pemerintah yang akan membuka keran impor garam menyusul adanya kelangkaan garam yang terjadi saat ini.

"Kebijakan pada garam kali ini adalah kebijakan yang paling tidak bagus selama ini dan ini akibatnya adalah akibat yang paling jelek yang kita alami selama kita ada di Indonesia ini," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Agus amat menyayangkan kondisi kelangkaan garam saat ini. Sebab, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang.

Seharusnya, kata dia, pemerintah menyusun kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak pada petani garam.

(baca: Atasi Kelangkaan, Pemerintah Setujui Impor Garam dari Australia)

Agus juga menyayangkan kebijakan tersebut justru membuat banyak pabrik garam tutup.

Ia memahami bahwa impor garam merupakan solusi kelangkaan garam. Namun, hal itu tak bisa terus menerus dilakukan.

"Masa setiap hari kita harus mengalami krisis terus? Dan krisisnya hanya tertanggulangi dengan impor," ucap Politisi Partai Demokrat itu.

"Rasanya ini para menterinya harus berpikir, menteri harus punya kemampuan yang hebat. Ini sih bukan kemampuan yang hebat. Ini sih kemampuan siapa saja orang juga bisa. Enggak punya garam, impor," sambung dia.

 

(baca: Jokowi Janji Selesaikan Persoalan Mahalnya Harga Garam)

Agus meminta agar pemerintah memikirkan langkah antisipasi dan penanggulangan masalah kelangkaan garam ini. Termasuk menegur menteri-menteri terkait.

"Presiden harus memberi peringatan yang keras kepada Menteri BUMN. Masa dia tidak bisa mengambil kebijakan yang bagus bahkan tidak bisa mengantisipasi dan menanggulangi masalah garam ini," ucapnya.

Pemerintah akan membuka keran impor garam. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan garam yang terjadi saat ini.

(baca: Industri Garam di Jawa Barat Gulung Tikar)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan izin impor garam untuk industri.

"Saya keluarkan izin (impor garam) untuk industri. Aman sudah," kata Enggartiasto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Menurut Enggartiasto, keputusan itu berdasarkan rapat di Kantor Wakil Presiden, yang menyepakati rekomendasi impor garam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diserahkan kepada Kementerian Perdagangan.

Enggartiasto mengakui kelangkaan garam terjadi akibat pasokan berkurang karena terjadi gagal panen.

Saat ini, pemerintah tengah menghitung berapa jumlah garam yang bisa diimpor PT Garam. Dia belum mau merinci berapa kuota impor yang akan diterbitkan Kemendag.

Namun, ia mengklaim harga garam sudah berangsur turun sejak pemerintah memastikan akan segera melakukan impor.

Kompas TV Kelangkaan garam yang terjadi di sejumlah tempat di Pulau Jawa menyebabkan harga garam semakin mahal. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com