Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Daerah Perbatasan Diharapkan Selesai Akhir 2018

Kompas.com - 12/07/2017, 16:40 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah perbatasan telah selesai.

Selanjutnya, pemerintah fokus pada penyediaan aspek lainnya sehingga infrastruktur yang dibangun benar-benar dapat menunjang masyarakat.

"Sekarang, tahun ini memastikan supaya daerah ada manfaatnya. Sektor sosial terutama," ujar Tjahjo, di sela acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).

Tjahjo menyebutkan, sejumlah prasarana yang telah disiapkan.

Prasarana itu misalnya, terkait pertahanan, di Kupang sudah tersedia pesawat militer.

Selanjutnya, pemerintah akan membangun aspek penunjang lainnya.

Baca: Penyerapan Anggaran untuk Realisasi Pembangunan Daerah Perbatasan Belum Maksimal

"Peralatannya, misalnya pesawat satu skuadron sukhoi sudah ada di Kupang. Sekarang bagaimana asramanya, dan semuanya," kata dia.

Di wilayah daerah perbatasan lainnya, lanjut dia, sudah dibangun puskesmas.

Ke depan akan dibangun rumah sakit daerah. Selain itu, penyediaan tenaga medis.

"Misalnya, 187 kecamatan sudah ada puskesmasnya tapi belum ada dokternya. Dari 187 kecamatan itu meliputi beberapa kabupaten, minimal harus ada Rumah Sakit rujukannya," kata Tjahjo.

Politisi PDI-P tersebut berharap seluruh tahapan pembangunan selesai pada akhir tahun 2018.

Baca: Saat Prajurit TNI Berperang Melawan Kebodohan di Daerah Perbatasan...

 

"Tinggal bagaimana manfaat untuk daerah agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembangunan wilayah perbatasan tidak boleh hanya sebatas bangunan fisik berupa pos-pos perbatasan.

Pemerintah juga harus mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan sehingga tidak kalah dengan negara tetangga.

"Bagaimana kita tidak hanya membangun gerbangnya, tapi kesejahteraan masyarakatnya secara keseluruhan. Itu yang paling penting," kata Kalla.

Kompas TV Jokowi resmikan pos lintas batas negara Badau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com