Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Sidang Buni Yani dan Cara Unik Cari Kerja ala Asrofi

Kompas.com - 12/07/2017, 07:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan hakim untuk melanjutkan sidang terdakwa Buni Yani menjadi salah satu artikel terpopuler di Kompas.com sepanjang Selasa (11/7/2017) kemarin.

Artikel lain yang banyak menyedot perhatian pembaca Kompas.com kemarin antara lain seorang pemuda bernama Asrofi yang mempromosikan dirinya dengan cara unik.

Ada pula soal pesinetron Ammar Zoni yang diberhentikan sebagai pemain dalam sinetron "Anak Langit". Berikut ini artikel-artikel terpopuler di Kompas.com yang tayang pada Selasa kemarin.

1. Buni Yani mencium politisasi kasusnya

Terdakwa dalam sidang kasus pelanggaran UU ITE, Buni Yani, berpendapat bahwa kasus yang menjeratnya terkesan sangat berbau politis.

Salah satu indikasinya adalah pemindahan sidang perkara dari Depok ke Bandung. Dia menuding ada campur tangan Jaksa Agung dalam pemindahan lokasi sidang tersebut.

"Yang mengatakan tidak ada unsur politis, bohong, bodoh," kata Buni Yani seusai sidang yang digelar di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (11/7/2017).

Buni merasa menjadi korban dari kasus penodaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Berita selengkapnya dapat dibaca di artikel berikut:
Buni Yani: Yang Mengatakan Kasus Saya Tidak Ada Unsur Politis, Bodoh!
Hakim Tolak Sembilan Poin Keberatan Buni Yani
Saksi Memberatkan Buni Yani, Jaksa Berencana Hadirkan Ahok

2. Penerimaan CPNS untuk MA dan Kemenkumham
Setelah memberlakukan moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil, pemerintah kembali membuka lowongan CPNS khusus untuk Mahkamah Agung serta Kementerian Hukum dan HAM.

Total ada 19.210 posisi yang dibuka untuk penerimaan CPNS baru tersebut, yakni sebanyak 1.684 lowongan di MA dan 17.962 lowongan di Kemenkumham.

Pendaftaran CPNS ini hanya bisa dilakukan melalui jalur online. Simak detailnya di artikel "Ada Lowongan Lebih dari 19.000 CPNS untuk MA dan Kemenkumham, Tertarik? "

3. Ammar Zoni diberhentikan dari "Anak Langit"
Sehari setelah ditangkap oleh polisi, artis peran Ammar Zoni diberhentikan dari sinetron "Anak Langit" yang selama ini ia bintangi. Ammar Zoni tersandung kasus penyalahgunaan narkotika.

Abdul Aziz dari Humas Sinemart selaku rumah produksi "Anak Langit" mengatakan bahwa saat Ammar ditangkap, Jumat (7/7/2017) lalu, aktor tersebut sedang libur shooting.

"Dia lagi izin shooting sebenarnya, libur. Dia masih izin shooting hari itu, jadi kami enggak tahu kejadiannya," kata Aziz.

Selengkapnya dapat Anda baca di artikel "Terjerat Narkoba, Ammar Zoni Diberhentikan dari Sinetron Anak Langit".

4. Penuturan Ketua RT soal Hermansyah dan istrinya

Ketua RT di permukiman tempat tinggal Hermansyah, ahli telematika yang diserang di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur pada Minggu (9/7/2017) dini hari, mengatakan bahwa ia belum pernah sekali pun berbicara dengan istri Hermansyah, Irina.

Widodo, Ketua RT tempat Hermansyah tinggal, mengaku tidak tahu apakah Irina bisa berbahasa Indonesia atau tidak. Irina merupakan warga keturunan Eropa Timur.

"Waktu datang melapor ke rumah saya sih diam saja. Karena ada suaminya yang dampingin kan," kata Widodo, Senin (10/7/2017).

Dengan Bahasa Inggris yang terbatas, Irina mengatakan kepada polisi bahwa sebelum kejadian, suaminya tengah menyetir mobil dalam perjalanan pulang.

Selengkapnya di artikel "Cerita Ketua RT soal Hermansyah dan Istrinya".

5. Asrofi promosi diri di jembatan penyeberangan

Ada-ada saja cara orang menawarkan diri untuk bekerja. Salah satunya dilakukan oleh Asrofi.

Pemuda 21 tahun asal Kebumen, Jawa Tengah, itu memilih cara mempromosikan dirinya di jembatan penyeberangan di wilayah Grogol, Jakarta Barat.

Baca kisahnya di artikel berikut:

Asrofi, Pencari Kerja yang Viral di Medsos karena Promosi Diri di JPO
Setelah Promosi Diri di JPO, Asrofi Dibanjiri Info Lowongan Pekerjaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com