Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Dorong Pembentukan Badan Pemantapan Pancasila

Kompas.com - 31/05/2017, 11:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mendorong percepatan pembentukan Badan Pemantapan Pancasila.

"Saya kira harus dipercepat pembentukan lembaga itu, karena sekarang sudah mendesak untuk memberi pemahaman Pancasila," ujar Arief, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/5/2017) malam.

Ia mengatakan, ketika orde baru runtuh, pelajaran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) tak ada lagi.

Mata pelajaran yang berisi pengembangan karakter Indonesia pun hilang hingga saat ini.

"Padahal Bung Karno di awal kemerdekaan mengatakan, yang penting itu membangun nation character building supaya kita memiliki karakter khas Indonesia," ujar Arief.

Meski demikian, Arief berpendapat, Badan Pemantapan Pancasila harus berbeda dengan P4 terdahulu.

Jika P4 dipersepsikan bersifat pro 'status quo', Badan Pemantapan Pancasila harus bersifat lebih terbuka.

"Kalau orde baru dulu kan metodenya indoktrinatif dan jadi alat kekuasaan untuk menekan. Sekarang, metodenya harus diubah," ujar Arief.

"Bagaimana metodenya, pakar pedagogis bisalah merumuskan cara dan metode dalam memberikan pemahaman. Metodenya harus implementatif," lanjut dia.

Badan Pemantapan Pancasila, pertama kali muncul dalam rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, 2016 lalu.

Presiden mengatakan, Indonesia sedang dihadapkan pada berbagai persoalan. Misalnya potensi perpecahan, terorisme dan intoleransi.

Menghadapi tantangan, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.

Pemerintah pun berupaya membumikan kembali Pancasila sebagai simbol persatuan bangsa. Pancasila harus menjadi ideologi yang bekerja, terlembagakan dalam sistem ekonomi, politik, sosial dan budaya.

"Oleh sebab itu, kami ingin membuat sebuah lembaga, sebuah unit pemantapan Pancasila dibawah Presiden langsung. Dan kami harapkan pada sore ini hal itu bisa dibicarakan di ratas ini," ujar Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pembentukan Badan Pemantapan Pancasila tinggal selangkah lagi.

"Segera. Sudah ditandatangani Presiden," ujar Wiranto, seusai bertemu dengan Pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Ia memastikan bahwa Badan Pemantapan Pancasila akan berada langsung di bawah Presiden.

Kompas TV Era Medsos, Tantangan Baru Persatuan Bangsa (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com