Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Sebut Pengebom di Terminal Kampung Melayu Kelompok JAD

Kompas.com - 26/05/2017, 18:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin menyatakan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Hal tersebut disampaikan Syafruddin usai rapat koordinasi terbatas di Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

"Pelakunya adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," kata Syafruddin.

(Baca: Polisi Geledah Pabrik Konveksi Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu)

Menurut Syafruddin, kelompok JAD yang diketahui dipimpin Aman Abdurrahman tersebut berafiliasi dengan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kelompok JAD disebut dibentuk pada 2015.

"Jamaah Ansharut Daulah sudah pasti (punya hubungan dengan ISIS), kan pimpinannya siapa kan sudah tahu semuanya," ujar Syafruddin.

Menurut dia, target penyerangan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu kemarin adalah anggota Polri.

Soal penggerbekan di Bandung yang terkait dengan kasus bom bunuh diri di Kampung Melayu, Syafruddin menyatakan belum bisa mengungkapkannya.

(Baca: Wiranto: Pelaku Bom Kampung Melayu Jaringan Terorganisasi)

"Lagi dikembangkan jangan dulu ya, sebentar lagi, dua hari lagi baru ditanya," ujar Syafruddin.

Seperti diberitakan, kasus serangan teror terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam. Dua pelaku bom bunuh diri menyerang Terminal Kampung Melayu, di Jatinegara, Jakarta Timur.

Akibat kejadian ini lima orang meninggal dunia yang terdiri dari dua pelaku dan tiga anggota polisi. Sementara itu, enam anggota polisi dan lima warga sipil ikut terluka dalam kejadian ini.

Kompas TV Satu Pelaku Bom Kampung Melayu Seorang Tukang Jahit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com