Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Tiga Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu

Kompas.com - 26/05/2017, 12:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 menangkap tiga terduga pelaku serangan bom Kampung Melayu di tiga tempat terpisah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/5/2017). Ketiganya berinisial JIS, A alias AK, dan WS.

Kepala Divisi Humas Polri irjen Setyo Wasisto mengatakan, penangkapan pertama dilakukan terhadap JIS di Kabupaten Cisarua, Kabupaten Bandung. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB di parkiran mobil Gedung Pasar Baru Trade Center, saat hendak masuk ke dalam mobil. JIS diamankan bersama istrinya.

"Situasi pasca penangkapan aman kondusif, artinya tidak ada perlawanan," kata Setyo.

Kemudian, petugas menangkap WS alias M di Rancasari, Kota Bandung, sekitar pukul 14.40 WIB. Sama seperti JIS, WS juga tak melawan saat ditangkap.

(Baca: Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Terakhir, petugas bergerak ke Kampung Babakan Sangkuriang, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, untuk menangkap A alias AK.

Ia ditangkap di sebuah bengkel sepeda motor sekitar pukul 16.34 WIB. Dari A, polisi menyita sebuah motor bernomor polisi D 5396 WE. Mengenai detil penangkapan, Setyo engga membukanya dulu.

"Detil atau materi mereka ditangkap, sudah masuk materi," kata Setyo.

(Baca: Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Dikenal sebagai Pengemudi Ojek Online yang Baik dan Rajin Ibadah)

Dua ledakan terjadi di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. Diduga, pelaku teror ada dua orang.

Sebanyak 15 korban ledakan ini telah teridentifikasi. Tiga korban meninggal dunia merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya, sementara enam polisi lainnya mengalami luka berat.

Satu polisi juga dibawa ke rumah sakit karena mengalami traumatis. Selain itu, ada lima warga sipil lain yang dirawat intensif karena mengalami luka serius.

Kompas TV Teror bom kembali terjadi. Tiga orang polisi tewas saat dua bom meledak di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com