JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis mempertanyakan beredarnya foto-foto saat polisi menggerebek praktik prostitusi sesama jenis di Atlantis Gym dan Sauna, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Komnas HAM tengah mengumpulkan informasi terkait asal-muasal beredarnya foto-foto tersebut.
"Kami sedang mengumpulkan informasi terkait penyebaran foto di lokasi penggerebekan," ujar Nur Kholis, saat ditemui di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017).
Beredarnya foto-foto itu dinilai melanggar privasi seseorang.
Sebab, orang-orang yang digerebek polisi tersebut dalam kondisi tanpa busana.
"Dalam proses penegakan hukum, apalagi statusnya masih disangkakan atau tersangka, maka polisi harus melindungi hak-hak pribadinya. Termasuk tidak di-publish identitas apalagi fisiknya. Bahkan, dalam kasus ini fotonya beredar," ujar Nur Kholis.
Baca: Polri Akan Telusuri Penyebar Foto Penggerebekan Pesta "Gay"
Polisi juga diminta menjelaskan mengapa foto-foto penggerebekan bisa beredar di publik.
"Saya kira sebaiknya kepolisian menyampaikannya kepada publik, bagaimana foto-foto itu beredar. Itulah yang harus diterangkan oleh teman-teman kepolisian," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Polri akan mengusut pihak yang menyebarkan foto penggerebekan pesta kaum gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut Tito, menyebarkan foto penggerebekan yang memperlihatkan pesertanya tanpa busana sangat tidak etis.
"Mempertontonkan gambar telanjang jadi masukan untuk kami. Nanti kami cek melalui propam (profesi dan pengamanan) Kapolda dan propam Mabes," ujar Tito, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Baca: Polisi Mengaku Tak Pernah Sebar Foto Tanpa Busana Peserta Pesta "Gay"
Ia menambahkan, bisa saja yang menyebarkan foto tersebut bukan polisi yang tengah menggerebek pesta seks tersebut.