Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Warung Baca Mata Air, Lahir dari Kegundahan....

Kompas.com - 21/05/2017, 15:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran terhadap rendahnya daya baca anak-anak membuat Sisi Wahyu merasa gundah.

Bagi dia, yang menjadi persoalan saat ini tidak hanya rendahnya minat baca anak, tetapi juga rendahnya daya anak untuk mengakses buku.

Sementara anak-anak semakin sering bersentuhan dengan dunia digital tanpa ada pengawasan yang ketat dari orang tua.

Kegemaran anak-anak bermain di warung internet (warnet) selama berjam-jam ketimbang membaca buku menjadi salah satu alasan yang mendorong Ibu dari empat orang anak itu mendirikan komunitas Warung Baca Mata Air.

"Kalau bisa Pak Jokowi blusukan ke warnet-warnet, supaya tahu kalau anak-anak lebih suka menghabiskan waktu bermain di warnet ketimbang baca buku," ujar Sisi saat ditemui Kompas.com, Minggu (21/5/2017).

(Baca: "Modus" si Pegiat Literasi)

 

Berangkat dari persoalan tersebut, tercetus ide untuk membuat komunitas yang memberikan wadah bagi anak-anak tumbuh dan belajar bersama.

Pada 27 Oktober 2008, Sisi mulai menjadikan rumahnya di kompleks Setneg RI, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kota Tangerang, Banten, sebagai tempat anak-anak belajar.

Dengan dibantu beberapa relawan, Sisi mulai mengajar anak-anak di sekitar lingkungan rumahnya secara gratis.

Mereka mengadakan berbagai kegiatan setiap minggunya, mulai dari membaca, menulis dan lain sebagainya.

Selama sembilan tahun Sisi tekun menjalankan inisiatif sosialnya itu dan relawan bertambah jumlahnya, meski datang silih berganti.

Umumnya mereka adalah mahasiswa dan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dua orang relawan dari komunitas Warung Baca Mata Air membawa kardus berisi buku untuk dipinjamkan secara gratis ke anak-anak Kampung Serut. Mereka menamakan kegiatan itu Modus atau Motor Kardus.KOMPAS.com/Kristian Erdianto Dua orang relawan dari komunitas Warung Baca Mata Air membawa kardus berisi buku untuk dipinjamkan secara gratis ke anak-anak Kampung Serut. Mereka menamakan kegiatan itu Modus atau Motor Kardus.
Pola pembelajaran di Warung Baca Mata Air dikemas dalam bentuk sharing dan bermain yang menyenangkan.

Ada empat kegiatan utama komunitas tersebut yakni ruang baca atau perpustakaan, warung baca keliling "Modus" atau Motor Kardus, kelas entrepreneur dan ruang belajar IT.

"Saya terus berupaya membangun tempat pembelajaran di area penduduk. Mendekati anak pada buku dengan berbagai daya yang kami bisa," tutur Sisi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com