Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kiai Hasyim Muzadi Sosok Nasionalis

Kompas.com - 20/04/2017, 21:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku mengagumi almarhum Kiai Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Berbeda dari tokoh nasional pada umumnya, diakui Kalla, Hasyim memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi hingga akhir hayatnya.

Hal itu diungkapkan Wapres ketika memberikan sambutan saat peluncuran buku Takziah Muhammadiyah untuk KH Hasyim Muzadi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.

(Baca: Soal Kasus Narkoba, Djarot Teringat Pesan Almarhum KH Hasyim Muzadi)

Ia mencontohkan, ketika banyak tokoh ingin dimakamkan di kampung halamannya saat meninggal, Kyai Hasyim justru tidak demikian.

"Pak Harto, Bung Karno, Gus Dur dimakamkan di kampungnya. Tapi beliau menunjukkan cinta nasional, meninggal di kampung dimakamkan di kota," kata Kalla.

Kyai Hasyim meninggal dunia pada 16 Maret 2017 di Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.

Namun, jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden dikebumikan di Pondok Pesantren Al Hikam 2, Depok, Jawa Barat.

(Baca: KH Hasyim Muzadi Guru Kebinekaan Bangsa)

Wapres mengaku memiliki banyak kenangan bersama Hasyim. Salah satunya ketika sama-sama bersaing saat Pilpres 2004 lalu.

"Saya menang waktu itu," ujarnya.

Meski begitu, Kalla menyebut, saat itu persaingan berakhir ketika hasil pemilu telah diketahui.

Di dalam politik, menurut dia, persaingan merupakan hal yang biasa. "Besok lawan-lawan, sekarang kita berteman," kata dia.

Kompas TV Sejumlah tokoh NU dan ulama, masih mendatangi makam almarhum Kiai Haji Hasyim Muzadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com