Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Aqil: Pilkada DKI 2017 Bagian dari Proses Politik, Bukan Perang

Kompas.com - 18/04/2017, 21:19 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj berpendapat bahwa Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan momentum untuk menguji kedewasaan masyarakat Jakarta dalam menempuh kesanggupan hidup bersama berdasarkan asas kewarganegaraan dan konstitusi.

Politik yang terjadi selama Pilkada, kata Said Aqil, adalah upaya perbaikan hidup bersama menuju jalan keselamatan.

Mengutip pendapat Imam al ghazali, Said Aqil menuturkan politik memiliki dua kutub pengandaian.

(Baca: Sandi Mengaku Kekayaannya Bertambah Selama Maju pada Pilkada DKI 2017)

Di satu kutub, tuntutan ideal-normatif dan di kutub lain tarikan praktis-empiris. Pengertian moderat ini selalu relevan untuk mengukur kedewasaan berpolitik.

"Setiap proses yang condong pada perbaikan hidup bersama, oleh karenanya, bisa disebut sebagai politik. Sebaliknya, jika kecenderungan jatuh pada perusakan, proses itu bukan lagi politik, melainkan perang. Pilkada DKI 2017 adalah bagian dari proses politik, bukan perang," ujar Said Aqil melalui keterangan tertulis, Selasa (18/4/2017).

Oleh sebab itu, Said berharap Pilkada DKI tidak membawa masyarakat ke arah kehancuran melalui praktik adu domba demi kepentingan politik semata.

Kekuasaan politik, lanjutnya, bersifat nisbi, apalagi dalam demokrasi. Said pun mengingatkan bahwa setiap orang mempunyai hak pilih dan bertanggungjawab atas pilihannya.

"Nafsu selalu menghendaki kehancuran, salah satunya dengan adu-domba saudara sebangsa. Maka, begitu seseorang memaksakan kehendaknya dan memutlakkan nafsu politiknya, jangan-jangan ia sedang menuhankan diri," ucapnya.

Di sisi lain, Said memandang meningkatnya eskalasi politik jelang pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran kedua merupakan gejala yang positif.

Menurut Said, peningkatan eskalasi tersebut menandai bahwa masyarakat percaya pada proses-proses politik yang digariskan oleh hukum di negeri ini.

(Baca: Putaran 2 Pilkada DKI, 2.600 Aparat Jaga Perbatasan Bogor-Jakarta)

"Suasana di sekitar Pilkada DKI Jakarta menunjukkan bahwa ada optimisme pada diri masyarakat Jakarta. Masyarakat Jakarta bukan warga yang pasif dan apatis. Masyarakat Jakarta adalah warga yang aktif dan optimis," kata Said.

Pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan dihelat besok, Rabu (19/4/2017). Dua pasangan bersaing untuk memperebutkan suara terbanyak masyarakat Jakarta. 

Ada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

Kompas TV Seruan damai di pilkada DKI Jakarta putaran kedua terus diserukan oleh sejumlah kalangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com