Rehab total
Namun, untuk Asian Games 2018, jelas tidak mungkin Jakarta menyuguhkan arena balap sepeda yang berusia 44 tahun. Apalagi, Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) selalu memperbarui regulasi cabang dan aturan tentang arena, termasuk aturan dan regulasi untuk disiplin trek yang merupakan disiplin tertua dalam cabang balap sepeda.
Dari rapat koordinasi antara panitia Asian Games Indonesia dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) muncul kesepakatan bahwa velodrom Jakarta akan direhab total dan mengikuti aturan terbaru dan tersertifikasi sehingga rekor-rekor yang tercipta tercatat dan diakui.
Keputusan itu yang membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai tuan rumah menugaskan salah satu BUMD-nya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), untuk membangun velodrom.
Hari ulang tahun Jakarta, 22 Juni 2016, menjadi penanda dimulainya pembangunan velodrom baru yang dinamai Velodrom Internasional Jakarta (The Jakarta International Velodrome).
Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi pada peluncuran pembangunan velodrom baru menjelaskan, velodrom baru dibangun dengan anggaran 40 juta dollar AS atau sekitar setengah triliun rupiah. Velodrom baru ini benar-benar pekerjaan internasional.
Kontraktor yang membangun struktur adalah PT Wijaya Karya, sementara yang merancang adalah COX Australia bekerja sama dengan arsitek Indonesia, BKM Indonesia. Konsultan pembangunan adalah Mott MacDonald.
Untuk memenuhi standar internasional, Jakpro menggandeng kontraktor Inggris, ES Global, sebagai kontraktor utama. "Mereka adalah kontraktor yang sudah membangun velodrom di London (untuk Olimpiade), di Rio de Janeiro (untuk Olimpiade), dan di Queensland, Australia," ujar Satya.
Iwan Takwin, Manajer Proyek Velodrom PT Jakpro, menjelaskan, menyesuaikan dengan standar internasional, lintasan tidak lagi dari konkret (beton), tetapi dari kayu siberia. Jenis kayu itu direkomendasikan oleh UCI untuk bisa mendukung kecepatan sepeda.
Dalam ruang galeri di lokasi velodrom Jakarta, bisa dilihat dan dipegang contoh kayu siberia itu. Kayu itu digunakan oleh keluarga arsitek spesialis velodrom dan lintasan velodrom sejak 1925 yang diakui UCI, Schuermann Architects. "Itu sebabnya kami menyarankan ES Global menggandeng Schuermann dalam membangun lintasannya," ujar Iwan.
Karena lintasan kayu, velodrom Jakarta yang baru akan berbentuk indoor atau tertutup. Yang unik, atap velodrom dari membran.
Nur Arya, bagian engineering proyek Wika, menjelaskan, membran membuat perlombaan pada pagi dan siang hari tidak membutuhkan lampu. Atap juga membuat pembangunan bisa lebih cepat.
Iwan melanjutkan, sebelum bangunan lama dirobohkan, dia sempat melihat lintasan konkret yang rusak diperbaiki dengan penambalan. Perbaikan dilakukan tanpa memperhatikan kemiringan sehingga kemiringan yang diatur sejak awal lepas.
Untuk bangunan baru, lintasan kayu yang rusak karena adanya tabrakan atau atlet yang jatuh bisa diganti. "Keping-keping kayu itu selebar 4-5 sentimeter. Jadi penggantian bisa per keping, tidak perlu mengupas semua kayu," ujar Iwan.
Dengan adanya ruang kontrol di bawah lintasan, kemiringan lintasan bisa dijaga. Sesuai aturan baru, lintasan akan menjadi sepanjang 250 meter.