Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris MA: Semoga Pemerintah Serius Soal Kekurangan Hakim

Kompas.com - 10/04/2017, 15:22 WIB
Haris Prahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah hakim di Indonesia dirasa masih jauh dari ideal. Mahkamah Agung (MA) berharap pemerintah memerhatikan hal tersebut.

Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Achmad Setyo Pudjoharsoyo mengatakan, saat ini terdapat sekitar 31.000 pegawai MA di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 7.500 pegawai merupakan hakim.

"Jumlah hakim tersebut juga sekarang terkikis, karena ada hakim yang pensiun. Ini memprihatinkan karena tidak juga dilakukan rekrutmen hakim," ujar Pudjoharsoyo di sela-sela acara Lokakarya Penyusunan Peta Jalan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Mahkamah Agung, Senin (10/4/2017), di Jakarta.

Dia menuturkan, telah tujuh tahun lamanya MA tak melakukan proses rekrutmen hakim. Di sisi lain, lanjut Pudjoharsoyo, kebutuhan hakim yang seyogianya direkrut untuk tahun ini saja sebanyak 1.684 hakim.

Menyadari kebutuhan tersebut, lanjut dia, MA berharap pemerintah dapat serius memerhatikan kebutuhan rekrutmen hakim.

"Akan tetapi, apa ini (hakim) bisa direkrut atau tidak, tentunya masih bergantung pada komitmen pemerintah," katanya.

Menurut Pudjoharsoyo, kekurangan jumlah hakim tersebut dapat berdampak pada badan peradilan di bawah MA. Hal itu disebabkan jumlah hakim yang menangani perkara acap kali kurang dari tiga orang. Idealnya, satu pengadilan memiliki hakim sekitar tujuh hingga sembilan orang.

"Kalau majelis hakim suatu pengadilan hanya tiga orang, berarti hakim dilarang sakit," kata Pudjoharsoyo.

Dia menambahkan, jika rekrutmen dibuka tahun ini pun, para hakim tersebut baru akan efektif bertugas dalam tiga tahun mendatang. Waktu tiga tahun tersebut untuk seleksi dan juga proses pelatihan.

Sebelumnya, usai sidang pleno pembacaan Laporan Tahunan MA tahun 2017, Kamis (9/2/2017) silam, Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali pernah mengatakan bahwa Mahkamah Agung (MA) saat ini masih kekurangan 4.858 hakim.

Berdasarkan beban kerja pada 2015, menurut Hatta, kebutuhan hakim pengadilan tingkat pertama dan banding sebanyak 12.847 orang. Sementara jumlah hakim yang ada saat ini baru 7.989 orang. Jumlah tersebut belum termasuk untuk 86 satuan kerja baru di peradilan umum, peradilan agama, dan peradilan tata usaha negara.

"Kami sangat kekurangan hakim. Sebenarnya dibutuhkan hakim dengan melihat volume perkara itu sekitar 12 ribu lebih, sekarang (tersisa volume perkara) hanya 7.000 lebih, kami masih butuh 4.000 hakim," kata Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com