Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Berturut-turut Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Ma'ruf Amin

Kompas.com - 31/03/2017, 17:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin selama dua hari berturut-turut menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Kedua pertemuan ini tidak ada dalam agenda resmi Presiden. Pada Kamis (30/3/2017), Ma'ruf Amin menemui Presiden Jokowi seorang diri. Ia mengaku diajak bicara mengenai berbagai masalah kebangsaan.

Lalu pada Jumat (31/3/2017) siang ini, bertepatan dengan aksi 313, Ma'ruf kembali menemui Jokowi di Istana. Ia datang bersama sejumlah pengurus MUI.

Kali ini, Ma'ruf Amin mengaku sama sekali tidak membahas aksi 313 dengan Presiden. Kedatangan Ma'ruf dan para pengurus MUI hanya membahas soal Kongres Ekonomi Umat pada 22 April mendatang.

Ma'ruf mengatakan, soal Kongres Ekonomi Umat ini sebenarnya juga sudah dibicarakan dengan Presiden Jokowi dalam pertemuan kemarin. Namun, Presiden ingin bertemu langsung dengan panitia kongres tersebut.

"Beliau terkesan sekali, karena beliau punya banyak gagasan yang ingin disampaikan. Kalau begitu bagaimana panitia ini bisa ketemu. Langsung Presiden (bilang), 'Besok pukul 14.00 kita ketemu'," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf pun akhirnya membawa serta Ketua MUI bidang Ekonomi Lukmanul Hakim dan lima orang panitia kongres lainnya untuk bisa berbincang dengan Jokowi. Ma'ruf dan rombongan tiba di Istana sekitar pukul 14.30 WIB.

"Terpaksa saya nganter lagi untuk bisa ketemu Presiden," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf pun tidak mau banyak berkomentar lagi soal aksi 313 yang tengah berlangsung. Sebab, ia merasa sudah banyak berkomentar mengenai hal itu dalam pertemuan dengan Presiden kemarin.

"Kemarin saya sudah ngomong bagaimana pendapat saya terhadap aksi, saya kira kemarin sudah disiarkan di televisi. Sekarang aksi ekonomi," ucap Ma'ruf.

Kemarin, Ma'ruf Amin mengaku tidak membahas mengenai aksi 313 secara khusus. Namun, ia sempat menghimbau agar unjuk rasa itu tidak perlu dilakukan.

(Baca juga: Bertemu Jokowi, Ketua MUI Sebut Tak Bahas Aksi 313 secara Khusus)

Kompas TV Terkait demo yang menyoal kasus Basuki Tjahaja Purnama, Maâ??ruf menilai tidak perlu lagi demo karena menurutnya sudah cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com