Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler: Essien Gabung Persib, Lulung Dipecat, hingga Kesaksian Sopir Ahok

Kompas.com - 15/03/2017, 07:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (14/3/2017) menjadi hari bahagia bagi pendukung kesebelasan Persib Bandung. Betapa tidak, kini klub Maung Bandung itu diperkuat oleh pemain kaliber internasional, Michael Essien.

Kabar itu menjadi berita populer, salah satunya karena besarnya nilai jual pemain asal Ghana itu. Persib memang tak membeberkan nilai kontraknya. Namun, berdasarkan situs Transfermarkt, nilai Essien diperkirakan 800.000 euro atau sekitar Rp 11 miliar per tahun.

Berita lain yang populer pada Selasa kemarin adalah sidang ke-14 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Seperti sidang sebelumnya, sidang kemarin menghadirkan saksi-saksi yang meringankan Ahok sebagai terdakwa.

Salah satu saksi yang dihadirkan adalah sopir Ahok dan mantan sopirnya. Mereka menyatakan bahwa Ahok tidak memiliki niat untuk menodai agama Islam.

Artikel lain yang menarik sepanjang 24 jam kemarin adalah pemecatan Abraham Lunggana atau Lulung dari Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Djan Faridz.

Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita Kompas.com kemarin, inilah daftar 5 berita populer di Kompas.com.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Mantan pemain klub Inggris Chelsea Michael Kojo Essien hadir bergabung di acara Peringatan ke 84 Tim Persib Bandung di Graha Persib, Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/3/2017).
1. Michael Essien gabung ke Persib

Kedatangan Essien ke Persib menjadi kado ulang tahun ke-84 bagi kesebelasan tersebut. Bukan tanpa sebab Essien memilih Persib ketimbang klub lain di Asia. Meski tidak banyak tahu soal Indonesia, "Si Bison", julukan Essien, ingin sekali membantu mengangkat derajat sepak bola Tanah Air.

Meski tak lagi muda, nama pemain berusia 34 tahun itu tetap diperhitungkan bagi sepak bola Eropa. Essien ikut mengantar Chelsea meraih gelar kampiun Liga Champions Eropa 2012.

Sayangnya, cedera membuatnya meredup. Itu yang membuatnya putus kontrak dengan Panathinaikos (Yunani) pada awal tahun ini dan tanpa status hingga mendarat ke Bandung.

Saat ini Essien terikat kontrak selama satu tahun bersama Persib. Jika cocok, ia bisa melanjutkannya kembali musim berikutnya.

Silakan ikuti perkembangan cerita kontrak pemain baru Persib ini pada kumpulan berita Essien.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza (kiri ke kanan) Anggota tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika BTP Triana Dewi Seroja, Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Edward Omar Sharif Hiariej, anggota tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika BTP Humphrey Djemat, seusai persidangan dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).
2. Sidang ke-14 Ahok
Selasa kemarin, Ahok menjalani sidang ke-14 dalam kasus dugaan penodaan agama. Sidang tersebut menghadirkan sejumlah saksi, termasuk mantan sopir Ahok, teman sekolahnya di Bangka Belitung, dan ahli hukum pidana.

Saksi-saksi umumnya membeberkan kehidupan Ahok selama menjadi Bupati Belitung Timur. Teman SD Ahok bernama Fajrun mengungkapkan bahwa Ahok pernah memberangkatkan orang Muslim di wilayahnya untuk ibadah umrah secara gratis.

Adapun mantan sopirnya, Suyanto, menuturkan bahwa Ahok memiliki tenggang rasa yang tinggi kepada umat islam. Salah satu contohnya, ketika Ahok rela menunggu di dalam mobil saat dirinya menunaikan shalat Jumat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com