Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Berharap Perpres Pengadaan untuk Asian Games Ditandatangani

Kompas.com - 08/03/2017, 22:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla, berharap agar peraturan presiden (perpres) yang mengatur soal pengadaan barang dan jasa proyek Asian Games XVIII/2018 segera ditandatangani.

Pasalnya, perpres tersebut akan menjadi payung hukum bagi Panitia Penyelenggara Indonesia untuk Asian Games 2018 (Inasgoc) untuk menjaring sponsor nantinya.

Hal itu terungkap saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Asian Games 2018 di Kantor Wapres, Rabu (8/3/2017).

Rapat yang digelar tertutup itu diikuti Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, serta Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir.

"Tadi sudah dibicarakan dengan Pak Wapres, prinsipnya ini semua harus dilakukan percepatan. Tentu saja tetap menjaga akuntabilitas," ujar Puan Maharani.

Dalam rapat sebelumnya, Wapres sempat meminta agar anggaran penyelenggaraan yang diusulkan Inasgoc dipangkas dari Rp 8,7 triliun menjadi Rp 4 triliun.

(Baca: Wapres Minta Anggaran Asian Games 2018 Tak Lebih dari Rp 4 Triliun)

Selain itu, Wapres juga meminta agar panitia menyasar sponsor kelas dunia untuk turut membantu penyelenggaraan event empat tahunan itu.

Sebab, pemerintah tidak mungkin mengalokasikan seluruh pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

(Baca juga: Penyelenggara Asian Games 2018 Sasar Sponsor Kelas Dunia)

Saat ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 500 miliar di dalam APBN 2017 untuk membiayai pelaksanaan Asian Games. Namun, anggaran tersebut belum dapat dicairkan lantaran perpres belum ditandatangani.

Puan mengaku, ada sedikit catatan di dalam draf perpres yang telah diserahkan kepada Kementerian Sekretaris Negara. Namun, politisi PDI Perjuangan itu menutup rapat catatan yang dimaksud.

"Prinsipnya tidak ada masalah. Bahwa sudah ada perpres tersebut semuanya sudah menyetujui namun sedikit ada catatan berkaitan dengan BPKP dan LKPP. Tapi saya rasa itu tidak ada masalah," ujarnya.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrowi sebelumnya, menyatakan, usulan anggaran pelaksanaan Asian Games masih dievaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Evaluasi yang juga melibatkan Inspektorat Kemenpora itu dilakukan untuk mengetahui pos-pos mana saja yang dapat dipangkas guna penghematan anggaran.

Kompas TV Persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 terus dimatangkan. Dalam rapat koordinasi ke-6 ditetapkan jumlah nomor cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com