Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dibicarakan Megawati dan Istri PM Malaysia

Kompas.com - 07/03/2017, 15:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bertemu istri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Yang Mulia Datin Paduka Seri Rosmah Mansor, di kediaman pribadi Megawati, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).

Keduanya terlihat berbincang santai. 

Megawati didampingi istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, dan lima menteri perempuan dari Kabinet Kerja.

Pertemuan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dengan memperkenalkan empat menteri yang hadir, yakni Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Siti Nurbaya serta Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, Megawati dan Rosmah Mansor bertukar pikiran mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan isu pemberdayaan perempuan dan mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga.

"Yang paling utama kami bicarakan tadi bicarakan masalah perempuan. Dan ternyata masalah kekerasan perempuan dan anak itu menurut Beliau bukan lagi hanya terjadi di negara masing-masing, tapi sudah menjadi hal yang perlu dan patut untuk dibicarakan, terutama di kalangan (negara) ASEAN," ujar Megawati, seusai pertemuan.

(Baca: Bertemu Istri PM Malaysia, Megawati Didampingi Mufidah Kalla dan Sejumlah Menteri)

Menurut Megawati, saat pertemuan, Rosmah banyak memaparkan ide-ide yang akan diwujudkan bersama antara kedua negara.

Ia mengatakan, sebagai istri dari Perdana Menteri Malaysia, Rosmah memiliki rekam jejak sebagai pejuang hak-hak perempuan.

"Tentunya banyak kaum perempuan Indonesia perlu tahu bagaimana Ibu (Rosmah) secara resmi memperjuangkan hak-hak perempuan," kata Megawati.

"Maka saya terima kasih sekali Ibu Datin berbincang dengan wanita Indonesia yang diwakili oleh para menteri," lanjut dia.

Pada kesempatan yang sama, Rosmah Mansor mengungkapkan harapannya terhadap kemajuan kaum perempuan. Dia ingin kaum perempuan bisa bekerja sama dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi kaum perempuan.

"Saya ingin melihat kaum wanita bekerja sama dan berkongsi (berbagi) pengalaman dan tinjau ajar bila perlu. Insya Allah mengatasi masalah-masalah yang dihadapi kaum wanita dan juga anak," ujarnya.

Secara khusus, Rosmah juga mengundang Megawati sebagai pembicara dalam sebuah seminar tentang pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan anak.

Seminar tersebut akan diselenggarakan pada 13-14 Maret 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Saya telah menjemput (mengundang) Ibu Megawati untuk hadir ke seminar berkaitan dengan sexual abuse. Saya ucapkan terima kasih karena Ibu Megawati telah sudi hadir dan akan mmberikan ucap utama di seminar," kata Rosmah.

Seusai memberikan keterangan kepada wartawan,  Rosmah bertolak dari kediaman Megawati sekitar pukul 13.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com