Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Minta Kemendikbud Investigasi Buku "Aku Berani Tidur Sendiri"

Kompas.com - 21/02/2017, 14:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengaku, telah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menginvestigasi beredarnya buku "Aku Berani Tidur Sendiri" yang diduga memuat konten tidak ramah anak.

Investigasi ditujukan untuk menghindari terjadinya hal-hal negatif imbas beredarnya buku tersebut.

"Saya sudah minta kepada Kemendikbud untuk proaktif menginvestigasi dan kemudian mengantisipasi hal-hal yang terjadi seperti itu," kata Puan di Kantor Wapres, Selasa (21/2/2017).

Puan meminta, agar masyarakat dan sekolah dapat berperan aktif bila menemukan adanya penjualan buku yang memuat konten serupa. Menurut dia, tindakan tersebut dapat diusut aparat penegak hukum, bila terjadi kesengajaan.

"Saya minta untuk bisa dilaporkan ke polisi untuk diproses secara hukum," ujarnya.

Instagram Tiga Serangkai Penjelasan penerbit Tiga Serangkai soal edukasi seksual dalam buku
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menunggu proses investigasi yang dilakukan Kemendikbud. Ia memastikan akan membawa hal tersebut ke ranah hukum bila diperlukan lantaran adanya kesengajaan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya, meminta penerbit PT Tiga Serangkai untuk menarik buku "Aku Berani Tidur Sendiri". KPAI menilai buku tersebut memuat konten tidak ramah anak yang dapat dimaknai mendorong penyimpangan seksual.

"KPAI minta buku itu harus ditarik. Penerbit dan penulis harus meminta maaf ke publik dan mengakui keslahannya," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am melalui keterangan tertulis, Senin (20/2/2017).

Menurut Asrorun, konten buku itu tidak layak bagi anak karena mengajarkan seksualitas secara tidak tepat. Buku "Aku Berani Tidur Sendiri" ramai diperbincangkan di dunia maya. Isi buku yang menyasar anak-anak ini dianggap tak sesuai dengan segmentasinya.

Penjelasan penerbit

Melalui akun Instagram, penerbit Tiga Serangkai menjelaskan bahwa buku itu diterbitkan dengan tujuan membantu orangtua untuk menjelaskan pada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri.

Buku ini diharapkan bisa mengajarkan anak melindungi diri dari orang-orang yang jahat, kejahatan seksual, penyakit serta memberikan pengetahuan dasar seksual.

Tiga Serangkai menyatakan bahwa bagi para pembeli yang merasa dirugikan bisa mengembalikan buku tersebut. Penerbit akan menggantinya dengan produk lain atau mengembalikan uang pembelian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com