Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan 17 Kejadian Menonjol Selama Pilkada Serentak

Kompas.com - 15/02/2017, 21:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Rikwanto mengatakan, kondisi keamanan selama pencoblosan hingga pasca penghitungan suara Pilkada Serentak di 101 daerah berlangsung kondusif.

Namun demikian, polisi menemukan beberapa kejadian menonjol di sejumlah daerah.

"Ada 17 kejadian secara umum, rata-rata menyangkut KTP," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/2/2017) malam.

Rikwanto mengatakan, di beberapa daerah ditemukan ada sejumlah warga yang tak terdaftar di tempat pemungutan suara, tapi ingin mencoblos.

(Baca: Diprediksi Rawan, Pilkada Banten Berlangsung Aman)

Namun, berkat kesigapan Ketua Panitia Pemungutan Suara dibantu aparat keamanan, masalah tersebut tidak berbuntut pada keributan.  

Kasus lainnya, ada juga surat suara yang tertukar. Begitu kotak suara dibuka, panitia tidak menemukan surat suara.

"Ternyata surat suaranya ada di TPS sebelah. Koordinasi dengan pihak KPU bisa diambil dan memang ada dan bisa dilaksanakan pemungutan suara dan pencoblosan," kata Rikwanto.

Di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, ditemukan adanya kekurangan surat suara di sejumlah TPS.

Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung menindaklanjuti laporan kekurangan itu dengan mendistribusikan surat suara tambahan.  

Kesalahpahaman warga dengan panitia juga terjadi di Kabupaten Lembata.

KTP yang dibawa seorang warga tidak terdaftar dalam DPT, sehingga warga tersebut tidak diperbolehkan mencoblos.

Belakangan diketahui bahwa warga tersebut menggunakan KTP lama yang mencantumkan alamat lama.

"Jadi beda TPS karena beda alamat. Diberikan penjelasan dan diarahkan ke TPS yang bersangkutan," kata dia.

Di Nusa Tenggara Timur, ada seorang warga yang menyuruh temannya mencoblos satu pasangan calon dengan menggunakan identitas lain.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com