Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Buka Peluang Gandeng Agus-Sylvi

Kompas.com - 15/02/2017, 18:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan pihak mana pun.

Hal ini menindaklanjuti hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta. Berdasarkan hitung cepat, Anies-Sandi diprediksi melaju ke putaran kedua berhadapan dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pihak mana pun akan dirangkul, tak terkecuali pesaing Anies-Sandi, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang menempati posisi ketiga berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga.

"Tentu untuk memenangkan di putaran kedua, kami akan bekerja sama dengan semua pihak. Tidak menutup kemungkinan dengan Agus-Sylvi," kata Riza seusai konferensi pers Anies-Sandi, di kantor DPP Partai Gerindra di Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).

(Baca: Prabowo: Anies-Sandi "Paket Hemat", tetapi Raih Hasil Baik)

"Artinya kami sama-sama bukan incumbent, sama-sama punya niat baik untuk membenahi Jakarta," lanjut dia.

Meski hasil yang keluar baru hasil hitung sementara, ia meyakini Anies-Sandi akan masuk ke putaran kedua.

Jika tak ada kecurangan, Riza juga meyakini pihaknya bisa memenangi Pilkada DKI Jakarta.

"Jadi kami optimis pada pilkada ini. Apabila tidak ada ada kecurangan, kami akan memenangi Pilkada 2017," kata dia.

Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno meyakini mendapat suara paling tinggi dalam Pilkada DKI Jakarta.

Keyakinan tim Anies-Sandi itu berdasarkan hitung cepat dan exit poll yang dilakukan tim internal. Namun, ia tidak mengungkap angkanya.

"Alhamdulillah, pasangan kami saat ini paling dipercaya rakyat Jakarta," ujar Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berkelakar bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno adalah "Paket Hemat" diantara tiga paslon di DKI Jakarta, mampu setengah mati menjalankan nilai-nilai positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Nasional
Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Nasional
Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

Nasional
KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Komentari RUU Penyiaran, Mahfud: Keblinger, Masak Media Tak Boleh Investigasi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com