JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak begitu yakin Kepala Lapas Klas I Sukamiskin Dedi Handoko terlibat dalam peristiwa plesiran tiga narapidana perkara korupsi.
Dia bahkan mendengar informasi bahwa Dedi dijebak dalam peristiwa itu lantaran kebijakannya yang cukup keras di dalam lapas.
"Ada yang mengatakan bahwa dia terlalu keras, mungkin anggotanya yang memainkan supaya dia (dicopot)," ujar Yasonna Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (6/2/2017) sore.
Kapabilitas Dedi juga lah yang membuat ia adalah Kalapas Sukamiskin yang masih bertahan setelah sebelumnya dua kali ganti Kalapas pada tahun 2016.
"Sebenarnya si Dedi itu orangnya keras. Dia itu sampai didemo berkali-kali, diprotes dia terlalu tidak menghargai hak asasi manusia napi, meski itu protap yang ingin kami tegakkan," kata Yasonna.
(Baca: Anggoro Widjojo Dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur)
Yasonna sudah bertemu langsung Dedi. Dia pun sudah mewanti-wanti Dedi, apabila benar terlibat, maka hukumannya akan lebih keras dan tegas.
"Saya katakan dalam rapat kemarin, 'kalau terlibat lagi, kamu akan saya sanksi'," ujar Yasonna.
Bahkan, jika memang Inspektorat Jenderal Kemenkumham menemukan indikasi suap pada Dedi, maka Yasonna tidak segan-segan memecatnya.
"Bahkan kalau ada pidananya, ya kami akan pidanakan. Kalau terbukti suap akan kami pecat atau demosi atau turunkan pangkat. Kita lihat nanti degradasi kesalahannya seperti apa," ujar dia.
(Baca: Kemenkum HAM Jabar Selidiki Dugaan Pelesiran Napi Kasus Korupsi)
Dalam laporan investigasinya, Majalah Tempo memergoki mantan Wali Kota Palembang Romi Herton pergi ke rumah di Jalan Kuningan Raya Nomor 101, Kelurahan Antapani Tengah, sekitar 4,5 kilometer dari Sukamiskin pada 29 Desember 2016. Di sana, tinggal istri muda Romi bernama Lisa Zako.
Sementara terpidana kasus korupsi pengadaan alat Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Anggoro Widjojo juga dilaporkan berkunjung empat kali ke Apartemen Gateway, berjarak 3,5 kilometer dari Sukamiskin.
Ia kembali ke selnya pada 29 Desember 2016 menaiki mobil pribadi yang dikemudikan seorang perempuan.
Adapun, mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin juga tepergok ke rumah kontrakan di Kompleks Panorama Alam Parahyangan akhir Desember 2016 lalu.
Kini, Anggoro dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur, Bogor. Dua koruptor lain juga direncanakan dipindahkan ke sana dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.