Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizieq Tersangka, Elektabilitas Paslon, Ikan Tongkol, hingga Viral Guru "Dybalamask"

Kompas.com - 31/01/2017, 06:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

PALMERAH, KOMPAS.com -  Pemberitaan Kompas.com pada Senin (31/1/2017) kemarin masih didominasi perkembangan berbagai kasus hukum yang akhir-akhir ini marak terjadi. 

Berita yang paling populer kemarin berdasarkan data statistik kunjungan di Kompas.com adalah berita Rizieq Shihab yang menjadi tersangka kasus dugaan penistaan Pancasila. Disusul dengan berbagai berita terkait pasangan calon Pilkada DKI Jakarta yang kunjungan ke berbagai daerah.

Berita lain yang menarik perhatian pembaca adalah rangkuman hasil survei elektabilitas pasangan calon Pilkada DKI Jakarta, penetapan mantan Kapolri Badrodin Haiti menjadi Komisaris Utama Grab, dan berita ringan terkait update kisah anak berinisial AR yang videonya sempat viral gara-gara salah menyebut nama ikan tongkol.

Kisah unik yang baru ditayangkan di Kompas.com yaitu viral di media sosial yang memberitakan seorang guru di Brebes, Jawa Tengah, yang "mendunia" gara-gara foto selfie bergaya dybalamask. Siapa guru itu dan apa itu dybalamask? Simak rangkuman berita-berita kemarin yang sayang jika Anda lewatkan di bawah ini. 

 

Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

1. Rizieq Shihab Ditetapkan sebagai Tersangka Dugaan Penistaan Pancasila

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan lambang negara, Pancasila, dan pencemaran nama baik Presiden pertama Indonesia, Soekarno, Senin (30/1/2017).

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan, status hukum Rizieq ditingkatkan setelah Polda Jawa Barat melakukan gelar perkara ketiga dalam kasus tersebut.

"Dari saksi terhadap Rizieq Shihab kita naikkan (status hukumnya) menjadi tersangka," kata Yusri saat konferensi pers di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin sore.

Baca selengkapnya di sini


Calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI 2017KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI 2017
2. Elektabilitas Cagub-Cawagub Pasca-debat Pertama dalam Survei 3 Lembaga

Sejumlah lembaga melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

Lembaga-lembaga survei tersebut mengukur elektabilitas atau tingkat keterpilihan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI pasca-debat pertama. Survei tersebut dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan.

Populi Center

Pada Minggu (22/1/2017), Populi Center merilis hasil surveinya yang dilakukan pada 14-19 Januari 2017.

Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 25,0 persen.

Indikator Politik Indonesia

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 12-20 Januari 2017 dengan tema "Efek Debat dan Rasionalitas Pemilih Jakarta Jelang Pilkada".

Lembaga survei ini merilis hasil surveinya pada Rabu (25/1/2017). Hasil survei tersebut menunjukkan, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 23,6 persen, elektabilitas Ahok-Djarot 38,2 persen, dan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 23,8 persen.

Saiful Mujani Research and Consulting

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan penelitian pada 14-22 Januari 2017 dengan tema "Debat dan Elektabilitas Paslon Pilkada DKI".

Hasilnya, Agus-Sylvi sebesar 22,5 persen, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 34,8 persen, dan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 26,4 persen. Sisanya, 16,4 persen menjawab tidak tahu atau rahasia.

Baca selengkapnya di sini. 


Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti saat ditemui di sela sidang umum Interpol di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (7/11/2016).Ambaranie Nadia K.M Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti saat ditemui di sela sidang umum Interpol di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (7/11/2016).
3. Mantan Kapolri Badrodin Haiti Jadi Komisaris Utama Grab

Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Badrodin Haiti, bergabung dengan Grab Indonesia. Ia berperan sebagai Komisaris Utama di perusahaan ride-sharing tersebut.

“Pak Badrodin memiliki karier yang cemerlang di Kepolisian Republik Indonesia, tempat beliau telah mengabdi selama 35 tahun, dan terakhir saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia telah berkontribusi secara signifikan dalam hal anti-terorisme, keamanan, intelijen, dan manajemen lalu lintas," tutur Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia.

Sebagaimana tercantum dalam keterangan pers yang diterima KompasTekno, Senin (30/1/2017), Badrodin nantinya bakal bertugas memantau dan menjaga tata kelola, serta kelangsungan jangka panjang perusahaan melalui peran pengawasan terhadap kinerja dewan direksi.

Baca selengkapnya di sini. 


Ilustrasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi.
4. Ini Sosok AR, Anak SD yang Salah Sebut Ikan Tongkol di Hadapan Jokowi

AR, bocah sekolah dasar (SD) itu, mungkin tak sengaja salah menyebut nama ikan tongkol saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Peristiwa itu terjadi dalam kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).

Momen AR salah sebut nama ikan tongkol itu terekam kamera, dan videonya menjadi viral di media sosial.

Meski menuai komentar negatif dan jadi bahan bercandaan, kebanyakan netizen membela bocah ini.

Lantas, siapakah AR? Dia merupakan murid kelas III SD sebuah sekolah pesantren di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca selengkapnya di sini

 

Guru asal Brebes, Husnul Khotimah, menjadi viral di media sosial seusai mengikuti gaya selebrasi striker Juventus, Paulo Dybala. Dok. Pribadi Guru asal Brebes, Husnul Khotimah, menjadi viral di media sosial seusai mengikuti gaya selebrasi striker Juventus, Paulo Dybala.

5. Kisah Guru Asal Brebes yang Viral lantaran Gol Dybala

Nama Husnul Khotimah mendadak mendunia pada pekan lalu. Guru asal Brebes itu menjadi pembicaraan di dunia maya setelah unggahannya di media sosial dikomentari striker Juventus, Paulo Dybala.

Husnul berpose dengan gaya selebrasi khas Dybala, yakni menutupi bagian bawah wajah dengan tangan. Gaya tersebut dikenal dengan nama "Dybalamask" atau "Topeng Dybala".

Hal menarik dari unggahan itu adalah Husnul melakukan "Dybalamask" di dalam kelas bersama anak-anak didiknya.

Foto tersebut diunggah pada Senin (23/1/2017). Ia melakukannya guna merayakan kemenangan 2-0 Juventus atas Lazio, sehari sebelumnya.

"Saat itu, sekolah sudah memasuki jam istirahat. Saya bermaksud mengambil ponsel untuk melakukan selfie," kata Husnul bercerita kepada Kompas.com pada Jumat (27/1/2017).

Baca selengkapnya di sini. 


Ribuan pengunjuk rasa menyampaikan penentangan mereka terhadap keputusan Presiden Donald Trump yang melarang masuk para pengungsi, imigran, dan warga sejumlah negara.Bryan R. Smith / AFP Ribuan pengunjuk rasa menyampaikan penentangan mereka terhadap keputusan Presiden Donald Trump yang melarang masuk para pengungsi, imigran, dan warga sejumlah negara.
6. Jaksa Agung dari 16 Negara Bagian AS Bersatu, Kecam dan Lawan Trump

Para Jaksa Agung dari 16 negara bagian di Amerika Serikat, termasuk California dan New York, mengeluarkan kecaman terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Kecaman yang dilayangkan pada Minggu (29/1/2017) waktu setempat itu, terkait perintah eksekutif yang baru ditandatangani Trump.

Para Jaksa Agung menyebut kebijakan Presiden AS yang diusung Partai Republik tersebut melawan konstitusi. Mereka pun berjanji akan melawan perintah Trump tersebut.

Seperti dikutip dari AFP, para jaksa agung itu mengeluarkan pernyataan sikap bersama.

Hal itu terjadi hanya berselang dua hari sejak Presiden Trump resmi menangguhkan masuknya gelombang pengungsi dan warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Baca selengkapnya di sini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com