Mereka mesti tertahan di safe house sekitar Suriah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Namun, dengan berhasilnya ideologi ISIS merasuki nalar dan akal orang-orang kelas atas, Harits memandang tidak ada perubahan pola rekrutmen dari kelompok radikal.
"Penyebaran ideologi ini random. Bisa menyasar siapa saja. Bisa dari kalangan sipil sampai polisi, PNS dan berbagai macam latar belakang pekerjaan lain," ujar Harits.
Peran media sosial dinilai tetap menjadi medium yang paling ampuh dalam penyebaran paham radikalisme itu.
Tidak adanya perubahan pola rekrutmen ini menyanggah pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto yang mengatakan, perekrut WNI untuk bergabung ke ISIS sudah merambah ke tingkat yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, Harits menilai, saat ini tengah terjadi perang siber. Dunia maya atau media sosial menjadi ajang perebutan perhatian, pikiran dan hati masyarakat antara kelompok ekstremis dengan yang lainnya.
Siapapun yang menampilkan gagasan yang menarik, maka potensi seseorang menjadi simpatisan kian besar.
Maka tidak heran di tengah peperangan itu, ada satu dua kelas ekonomi atas, orang-orang terdidik, terjerat ke dalam pemahaman itu. Fenomena ini pada akhirnya bisa berdampak buruk.
"Jika orang-orang 'berkelas' saja ikut (ISIS), kenapa yang bawah tidak? Nanti muncul opini begini. Artinya, orang-orang berkelas yang masuk ISIS bisa menjadi ikon bahkan inspirasi bagi yang lain," ujar Harits.
Harits menyarankan agar aparat yang berwenang dalam bidang radikalisme dan terorisme untuk bekerja lebih efektif dan efisien dalam menangkal penyebaran ideologi itu.
"Salah satu contohnya, jangan dikira kalau aparat atau media membesar-besarkan kasus Triyono ini tidak ada dampaknya. Ada. Ke depan bisa melahirkan buah simalakama. Triyono akan menjadi bahan mengindoktrinasi orang lain agar yakin dengan gagasan yang ditawarkan. Ini berbahaya," ujar Harits.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.