Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Separuh Hidup Gus Dur Dikorbankan untuk Keutuhan Indonesia"

Kompas.com - 11/01/2017, 23:38 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh nasional yang dikenal dekat dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menggelar saresehan untuk mengenang tujuh tahun wafatnya presiden keempat RI tersebut.

Dalam saresehan itu, cendekiawan muslim Muhammad Mahfud MD sempat mengungkapkan pandangannya terhadap sosok Gus Dur.

Mahfud menuturkan, sebagai seorang tokoh bangsa Gus Dur telah melahirkan banyak aktivis dari berbagai kalangan.

Kedekatan Gus Dur dengan berbagai kelompok, kata Mahfud, bisa diartikan sebagai upaya untuk menularkan gagasan-gagasan keindonesiaan yang inklusif.

Hampir separuh hidup Gus Dur dihabiskan untuk menyebarkan gagasan itu.

"Gus Dur melahirkan aktivis dari berbagai kalangan. Separuh hidup Gus Dur dikorbankan untuk keutuhan indonesia. Menciptakan indonesia yang inklusif," ujar Mahfud saat membuka acara saresehan di kantor MMD Initiative, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).

Dia menyebut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo, Pengamat Politik CSIS J Kristiadi dan Intelektual Muda NU Ulil Abshar Abdalla sebagai aktivis yang mewariskan gagasan-gagasan Gus Dur.

Menurut Mahfud, saat ini mereka memiliki andil dalam menyebarkan semangat keindonesiaan yang beragam, seperti keinginan Gus Dur.

"Saat ini ada orang-orang seperti Pak Luhut, Romo Beni dan Ulil. Ada juga Pak Kristiadi yang meski beragama Katolik tapi pandangan politiknya Gus Dur dan NU," kata Mahfud sambil berkelakar.

(Baca juga: Mengenang Gus Dur dan Betapa Terbukanya Pintu Istana...)

Mahfud menilai saat ini bangsa Indonesia membutuhkan sosok-sosok seperti Gus Dur yang mampu mendamaikan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Dia pun berharap akan semakin banyak tokoh nasional yang mewariskan gagasan-gagasan Gus Dur agar Indonesia menjado bangsa yang damai.

Selain Mahfud, hadir pula istri Gus Dur Shinta Nuriyah Wahid, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo, Pengamat Politik CSIS J Kristiadi dan Intelektual Muda NU Ulil Abshar Abdalla.

(Baca juga: Gus Dur, Hadiah Istimewa Tuhan untuk Bangsa Indonesia)

Kompas TV Peringatan 7 Tahun Wafatnya Gus Dur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com