Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federasi Serikat Guru Sesalkan Pembatalan Moratorium UN

Kompas.com - 20/12/2016, 10:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Federasi Serikat Guru Indonesia menyesalkan keputusan pemerintah yang tetap melanjutkan ujian nasional.

Usulan untuk moratorium atau menghentikan sementara ujian nasional sebelumnya diajukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Namun, usulan itu ditolak dalam rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, pada Senin (20/12/2016).

"FSGI sangat menyayangkan bahwa moratorium UN batal sehingga UN tetap dilaksanakan dengan sejumlah perbaikan," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti saat dihubungi, Selasa (20/12/2016).

(Baca: Pemerintah Putuskan UN Tetap Berjalan)

Retno mengatakan, FSGI sejak awal mendukung moratorium UN bukan karena alasan teknis, melainkan alasan substantif.

Dukungan moratorium UN itu juga sudah disampaikan langsung kepada staf kantor Presiden beberapa waktu lalu.

"UN selama 12 tahun terbukti tidak meningkatkan kualitas pendidikan," ucap Retno.

(Baca: Ini Pertimbangan Pemerintah Tetap Berlakukan UN)

Retno mengatakan, dalam praktiknya, fungsi UN untuk memetakan pendidikan tidak terlihat. Justru masih banyak ketidakjujuran terjadi dalam pelaksanaan ujian yang berlangsung tiap tahun itu.

"UN yang tidak valid jelas tidak mampu memetakan persoalan pendidikan," ucap dia.

Retno menambahkan, UN saat ini memang tidak lagi menjadi alat ukur untuk menentukan kelulusan siswa.

(Baca: Usulan Moratorium UN Ditolak, Ini Komentar Mendikbud)

Namun, UN juga masih digunakan menjadi alat ukur berbagai indikator, mulai dari kualitas guru, siswa, sekolah, indeks kejujuran sekolah, hingga digunakan untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi.

"Pemerintah harusnya mempertimbangkan hal tersebut sebagai hal yang sangat tidak tepat," ucap Retno.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com