Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Anggota ISIS Diduga Provokasi Kerusuhan Penjaringan

Kompas.com - 28/11/2016, 12:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkapkan, sembilan tersangka teroris diduga mendalangi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016).

Sembilan orang yang tergabung dalam kelompok Abu Nusaibah ini disangka menunggangi demonstrasi damai 4 Novembar, sehingga berbuntut pada kerusuhan. Menurut catatan kepolisian, kelompok ini terafiliasi dengan gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Ada sembilan orang yang terkait dan berada di kerusuhan di Penjaringan dan hadir saat demo 411," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/11/2016).

(Baca: Polri: Pendomplengan dalam Aksi Demonstrasi 4 November Bukanlah Omong Kosong)

Diketahui, pada malam hari seusai unjuk rasa di sekitaran Istana Kepresidenan 4 November, terjadi kerusuhan. Tak cuma di lokasi unjuk rasa, kericuhan juga pecah di Penjaringan. 

Di Penjaringan, massa rusuh dan menjarah sejumlah mini market. 

Menurut Martinus, kelompok ini menyusup ke kumpulan massa dan memprovokasi masyarakat.

"Mulanya mereka ada sama-sama di dekat istana. Lalu sebagian ke Penjaringan, sebagian masih di lokasi tersebut," kata Martinus.

Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah, namun sebagian besar dari mereka adalah warga Bogor.

Mulanya, polisi menangkap satu orang yang dianggap memprovokasi massa. Dari pengembangan diketahui keterlibatan delapan orang lainnya.

"Ditanya peran masing-masing, tindakan mereka, diketahui juga mereka berada di sekitar Penjaringan dan istana dan melakukan upaya provokasi ke masyarakat," kata dia.

Tak hanya itu, kelompok ini juga terafiliasi dengan gerakan radikal Negara Irak dan Suriah (ISIS). Mereka merekrut orang-orang dan memberangkatkannya ke Suriah untuk berbaiat ke kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu.

"Sembilan ini sudah jadi tersangka kasus terorisme," kata Martinus.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, berdasarkan penyelidikan kemudian diketahui bahwa saat unjuk rasa berlangsung, mereka berniat mengambil senjata api milik petugas.

(Baca: 9 Terduga Anggota ISIS yang Ingin Kacaukan Aksi 4 November Ditangkap)

Namun hal itu tidak terlaksana karena petugas yang mengawal aksi unjuk rasa tidak dibekali senjata api.

Kesembilan orang tersebut yakni Saulihun alias Abu Musaibah, Alwandi alias Aseng, Reno Suharsono, Dimas Adi Syahputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Fuad alias Abu Ibrohim, Zubair, dan Agus Setiawan.

Kompas TV Polisi: Motivasi Penyebar "Rush Money" Hanya Iseng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com