Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid menghadiri acara peringatan berdirinya organisasi Jamiat Kheir yang ke-115 pada Minggu (27/11/2016) siang, di Balai Pertemuan Yasmin, Gedung Darul Aitam, Jakarta.
Untuk mengawali acara, Hidayat diminta untuk menyampaikan kata sambutan di hadapan para undangan. Dalam kesempatan tersebut, Hidayat menjelaskan bahwa Jamiat Kheir merupakan salah satu bagian dari sejarah Indonesia.
Kala itu, ada begitu banyak elemen masyarakat yang ambil bagian dalam upaya meraih dan memproklamasikan kemerdekaan Tanah Air. Salah satu di antaranya adalah Jamiat Kheir.
"Jamiat Kheir adalah organisasi tertua didirikan sejak tahun 1901.Pada awal mula didirikan tahun 1901. Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal Jamiat Kheir. Padahal, Jamiat Kheir yang pertama kali memulai kesadaran sosial peningkatan sumber daya umat dan bangsa melalui jalur pendidikan" kata Hidayat.
Ya, Jamiat Kheir adalah sebuah lembaga swasta yang didirikan pada 1901. Adapun tujuan didirikannya adalah untuk membantu fakir miskin, baik itu secara materil maupun moril. Selain itu, lembaga ini juga berperan besar dalam mendidik dan mempersiapkan generasi muda Muslim Indonesia sebagai calon pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.
Sebagian besar tindakan yang dilakukan Jamiat Kheir pada masa perjuangan lebih mengarah ke masalah sosial kemasyarakatan yang menitikberatkan pada masalah penanggulangan kemiskinan dan kebodohan. Dua masalah yang menimpa hampir semua umat Islam tersebut merupakan dampak yang timbul akibat penjajahan bangsa asing.
"Inilah pentingnya sejarah yang lengkap disampaikan dan dikomunikasikan kepada rakyat. Setiap peran berbagai elemen masyarakat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah sangat penting dan harus dihormati," ujarnya.
Sebelum menutup kata sambutan, Hidayat tidak lupa mengucapkan selamat dan terima kasih atas segala tindakan dan upaya Jamiat Kheir selama 115 tahun dalam memperjuangkan kemerdekaan, memberantas kemiskinan dan kebodohan, serta mengisi pembangunan Indonesia. (AD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.