Akibatnya, dua warga terkena tembakan peluru nyasar, yakni Onesimus Rumayom (sebelumnya disebut Onis Ramayon) yang berusia 56 tahun dan Faskah Sroyer (18).
Onesimus yang terkena tembakan pada paha sebelah kanan akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL). Kematian Onesimus ini membuat situasi keamanan kota sempat tak terkendali.
(Baca: Kerusuhan di Manokwari, Satu Orang Meninggal)
Pasalnya sejumlah warga di beberapa lokasi, seperti di Kelurahan Pardani ikut merusak lapak jualan serta membakarnya di tengah jalan, dan menebang pohon serta melempari rumah warga.
Agar aksi massa tak meluas, aparat TNI-AD dengan bersenjata lengkap diterjunkan untuk mendukung pihak kepolisian dari Polres dan Polda Papua Barat, serta Brimob Detasemen C Polda Papua Barat.
(Baca juga: Kronologi Kerusuhan di Manokwari Versi Polisi)
Pada pukul 04.00 WIT pagi tadi, Kapolres Manokwari AKBP Christian Ronny Putra memimpin pembukaan paksa blokade di Kelurahan Pardani. Akses arus lalu lintas kembali normal.
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa membantah kematian Onesimus akibat luka tembak yang dideritanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.