Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bikin Heboh hingga "Selfie" Berujung Maut, Berikut 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 21/11/2016, 05:55 WIB

1. Indonesia Raih Dua Gelar Juara di China Open

Indonesia merebut dua gelar juara bulu tangkis dalam China Open Super Series Premier yang berlangsung di Fuzhou, China, Minggu (20/11/2016).

Gelar pertama diraih pemain ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang mengalahkan sepasang pemain Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Kevin/Marcus tampil konsisten untuk mengalahkan Boe/Mogensen dalam dua gim, 21-18, 22-20.

Ini merupakan final turnamen Super Series Premier pertama buat Kevin/Marcus.

Pertandingan final yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, ini berjalan ketat. Dalam dua gim, kedua pasang pemain ini berkejaran mengumpulkan poin.

Selengkapnya baca di sini

Gelar berikutnya diraih pemain ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menundukkan sepasang pemain tuan rumah yang belum lama dibentuk, Zhang Nan/Li Yinhui, dengan 21-13, 22-24, 21-16.

Untuk kali pertama sepanjang sejarah turnamen ini, China tidak mendapatkan gelar satu pun. Sebelumnya, mereka minimal mendapatkan dua gelar dari lima nomor yang dipertandingkan.

Selengkapnya baca di sini

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar hadir saat gelar perkara kasus Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di ruang rapat utama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11/2016). Polri menetapkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama murni berdasarkan fakta hukum yang ditemui tim penyelidik.

2. Polisi: Tersangka Kasus Ledakan Bom di Gereja Samarinda Pengikut ISIS

Tersangka dalam kasus ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan pengikut atau sudah berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu diketahui dari sejumlah barang bukti yang ditemukan.

Polisi menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ledakan bom molotov tersebut. Ketujuh tersangka dari Samarinda itu kini telah dibawa ke Jakarta untuk disidik, dan berkas perkara akan dirampungkan.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Minggu (20/11/2016), mengatakan, keikutsertaan mereka dengan ISIS berawal dari keinginan untuk berjuang seperti orang-orang yang ada di negara Islam di Irak dan Suriah itu.

"Walaupun mungkin derajat keterlibatannya lebih diawali dengan rasa simpati ingin ikut berjuang seperti orang-orang yang ada di Suriah, di Irak. Kemudian mereka mengimplementasikan kegiatan-kegiatan itu di sini (Indonesia)," kata dia.

Selengkapnya baca di sini.

Untuk perkembangan berita tersebut, silakan ikuti topik ini

Glori K Wadrianto/Kompas.com Presiden Joko Widodo menikmati akhir pekan dengan mengunjungi Pondok Indah Mall dan dikerumuni warga yang sedang berkunjung, Minggu (20/11/2016).
3. Lagi, Jokowi Jalan-jalan ke Mal dan Buat Heboh

Presiden Joko Widodo kembali membuat heboh mal di Jakarta. Minggu kemarin, kehadiran Jokowi membuat keriuhan di Pondok Indah Mall.

Menyadari kehadiran Jokowi, para pengunjung mal berebut untuk bersalaman dan berfoto.

"Kirain ada apa nih ramai banget. Kirain ada artis, ternyata Jokowi," kata Glori, salah satu pengunjung mal.

Selengkapnya baca di sini.

Sebelumnya, awal bulan Oktober, Jokowi juga sempat membuat heboh pengunjung mal saat ia menyambangi Grand Indonesia.

Selengkapnya baca di sini

KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Sejumlah remaja berswafoto di atas gardu pandang obyek wisata Bukit Asmara Situk, Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/11/2016). Obyek wisata yang menawarkan panorama alam dari atas ketinggian ini dikelola swadaya oleh warga setempat sejak awal tahun. Dari pengelolaan obyek wisata tersebut, desa mendapat tambahan pemasukan untuk meningkatkan infrastruktur sekaligus menggerakkan perekonomian warga.
4. Di Negara Mana Paling Banyak Terjadi "Selfie" Berujung Maut?

Swafoto alias selfie dalam situasi berbahaya, seperti bersama binatang liar, di pinggir atap gedung tinggi, dan di rel kereta memang bisa mengancam nyawa. Pelakunya pun tak jarang benar-benar tewas.

Kasus selfie mematikan semacam ini ternyata paling banyak terjadi di India.

Setidaknya begitulah menurut hasil sebuah studi yang dilakukan bersama oleh Indraprastha Institute of Information di Delhi, India, dan Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Amerika Serikat.

Laporan studi menunjukkan bahwa sebanyak 127 kasus kematian yang disebabkan oleh selfie terjadi di seluruh dunia dalam periode Maret 2014 hingga September 2016. Dari jumlah tersebut, sebagian besar (76 kasus) terjadi di India.

Setelah India, jumlahnya menurun drastis, yakni sebanyak 9 kasus di Pakistan, 8 kasus di AS, dan 6 kasus di Rusia.

"Selfie bisa begitu berbahaya sehingga pada 2015 saja, di seluruh dunia ada lebih banyak kematian gara-gara selfie dibanding serangan ikan hiu," komentar tim studi dalam laporannya.

Selengkapnya baca di sini.

KOMPAS/ B JOSIE SUSILO HARDIANTO Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim.
5. Chappy Hakim Ditunjuk sebagai CEO Freeport Indonesia

Perusahaan tambang terbesar di Indonesia, PT Freeport Indonesia, menunjuk Chappy Hakim sebagai presiden direktur yang baru. Chappy merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Menurut Reuters, Minggu (20/11/2016), keputusan untuk mengangkat Chappy sebagai CEO Freeport Indonesia muncul sejalan dengan upaya unit bisnis Freeport-McMoran Inc yang berpusat di AS tersebut untuk memperpanjang kontrak operasional tambang tembaga super-besar di Grasberg, Papua.

Sebelumnya, posisi CEO Freeport Indonesia kosong sejak Januari 2016 lalu. Sebelum Chappy, posisi tersebut diisi oleh Maroef Sjamsoeddin yang diwarnai dengan isu "papa minta saham" dan melengserkan Setya Novanto dari kursi pimpinan DPR.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com