Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Dukung Ahok, Golkar Pastikan Tak Ada Gejolak di Daerah

Kompas.com - 17/11/2016, 22:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan partainya tetap konsisten mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia pun memastikan tak ada gejolak dari kader di daerah meski Golkar tetap mendukung Ahok. Sebab, kata Novanto, ia selalu memberikan informasi kepada seluruh kader di daerah yang tengah melaksanakan proses pilkada serentak, terkait dinamika Pilkada DKI.

"Kami selalu berikan informasi yang jelas di seluruh daerah. Itu untuk memperkuat dan memberikan suasana damai kepada kader di daerah," kata Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (17/11/2016).

Ia pun berharap informasi yang diberikan kepada seluruh kader, khususnya di daerah yang tengah menjalani proses Pilkada serentak, mampu menjaga kesolidan dan meningkatkan kinerja untuk memenangkan pasangan calon yang diusung Golkar.

"Kami harap situasi tetap damai sepanjang proses penyelenggaraan Pilkada serentak di tahun 2017," lanjut Novanto. 

Golkar tetap mendukung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, meski calon gubernur petahana itu jadi tersangka penistaan agama. 

Tak cuma Golkar, tiga partai pendukung lain yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Nasdem dan Hanura juga bersikap sama, tetap berada di belakang Ahok. 

Ahok ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (16/11/2016). Itu merupakan buntut dari pernyataannya di Kepulauan Seribu pada September lalu. Saat itu, mantan anggota Komisi II DPR tersebut menyinggung surat Al Maidah ayat 51. 

Kompas TV Pemilihan Ketua DPD Golkar Papua Barat Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com