JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto tertawa geli sambil memegang payung terbalik.
Ajudannya tidak kuasa menahan tawa lantaran tingkah bosnya itu. Momen kocak itu terjadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11/2016) jelang petang.
Awalnya, Wiranto keluar Kantor Presiden usai mengikuti rapat terbatas membahas pembangunan di Papua.
Wartawan kemudian menyetopnya untuk wawancara. Wiranto pun bersedia untuk ditanyai pewarta.
Namun, lantaran terburu-buru, sesi wawancara 'doorstop' dilakukan sembari berjalan ke luar Istana.
Hujan cukup deras sehingga perekaman pernyataan Wiranto itu dilakukan sembari berjalan di lorong Sekretariat Presiden.
Sekitar semenit berlalu, langkah Wiranto dan wartawan terhenti di gerbang samping Istana Negara.
Tempat itu adalah tempat terakhir terdapat atap sehingga untuk sampai ke mobil, Wiranto mesti menggunakan payung agar tidak kebasahan.
Wawancara pun berakhir di sana. Sementara itu, sang ajudan tampak berusaha membuka payung warna merah putih.
Rupanya, sang ajudan terlalu keras membuka payung sehingga payung melengkung ke atas alias terbalik.
Wartawan yang melihat momen tersebut kemudian tertawa sembunyi-sembunyi.
Sementara, Wiranto masih melihat sang ajudan berusaha mengembalikan payung seperti sedia kala.
Lantaran tidak kunjung berhasil, Wiranto mengambil alih payung itu. "Begini loh, begini," ujar Wiranto dengan serius.
Namun, di tangan Wiranto, payung itu juga tidak bisa kembali seperti sedia kala.
Meskipun Wiranto sudah menghentak-hentakkan payung ke atas dengan harapan kembali seperti semula, payung itu tidak kunjung pada posisi benar.