Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Kaji Pembangunan Lapas Pengamanan Maksimum di Pulau Terluar

Kompas.com - 14/10/2016, 16:23 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paket kebijakan reformasi hukum yang ditetapkan Presiden Joko Widodo ditindaklanjuti Kementerian Hukum dan HAM. Salah satunya melalui perbaikan di lembaga pemasyarakatan.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan, setelah rapat terbatas bersama Presiden, awal pekan ini, diputuskan bahwa Kemenkumham akan merelokasi lembaga pemasyarakatan (lapas) yang dianggap membutuhkan keamanan super ketat.

Rencananya, lapas tersebut dibangun di pulau terluar. "Sedang kami kaji lapas ini untuk bandar narkotika yang kasusnya berat, teroris yang menyebarkan ideologi, lalu koruptor yang kasusnya besar," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham Jakarta, Jumat (14/10/2016).

(Baca: Serahkan Konsep Supremasi Hukum, Akademisi Temui Wiranto)

Yasonna mengakui bahwa anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit. Untuk itu, Kemenkumham sedang melakukan kajian, termasuk untuk menentukan tempat relokasi lapas.

Selain itu, menurut Yasonna, Kemenkumham juga berencana untuk menambah personel di setiap lembaga pemasyarakatan yang over capacity, atau melebihi kapasitas.

Menurut Yasonna, untuk lapas dengan jumlah penghuni yang melebihi kapasitas, tahun ini jumlah personel lapas akan ditambah sebanyak 5000. 

Beberapa tambahan personel tersebut akan ditempatkan di Medan, Jakarta, Nusakambangan dan berapa di Jawa Timur.

(Baca: Minimnya Penjagaan di Dalam Lapas Jadi Celah Napi Bertransaksi Narkoba)

Tak hanya itu, Kemenkumham juga bertekad untuk menghapus praktik pungutan liar (pungli) di lembaga pemasyarakatan.

Hal itu tercermin dalam penerbitan Instruksi Menteri tentang Pemberantasan Pungutan Liar, dan Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Tim Pemantauan Pemungutan Liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com