Lewat deklarasi itu, PDI-P seolah ingin membantah spekulasi yang belakangan beredar, khususnya tentang perpecahan dan ketidakharmonisan di internal partai karena keputusan ketua umum dan pengurus pusat mencalonkan figur tertentu.
Sebagai contoh, pencalonan Basuki sempat memunculkan pertanyaan sejumlah kader. Sesaat setelah pasangan calon Basuki-Djarot diumumkan, pengurus Dewan Pimpinan Daerah PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin mengundurkan diri dari keanggotaan PDI-P karena tidak setuju atas pencalonan itu.
Beberapa pengurus anak cabang PDI-P di Kebon Jeruk, Jakarta, baru-baru ini juga menyatakan, wilayahnya mengalihkan dukungan untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Isu tidak sedap juga sempat berembus terkait hubungan antara Basuki dan Risma, pasca dinamika pra pencalonan keduanya untuk kursi DKI Jakarta.
Kunjungan dan deklarasi dukungan di Blitar itu juga seolah membantah spekulasi lain bahwa dukungan politik terhadap Basuki-Djarot mulai goyah, setelah muncul sejumlah hasil survei yang menunjukkan elektabilitas pasangan petahana itu terus merosot.
Megawati menegaskan, sebagai ketua umum telah memutuskan mencalonkan Basuki dan calon gubernur lainnya sehingga keputusan itu sudah selayaknya dipatuhi oleh semua kader dan pengurus.
"Ketika saya membawa ke KPUD, seluruh jajaran sudah mengerti, ini perintah ketum untuk memenangkan 101 daerah, termasuk untuk DKI Jakarta," katanya.
Megawati seolah berusaha menegaskan hal itu melalui interaksinya dengan Basuki selama kunjungan sehari ke Blitar.
Dari antara enam calon gubernur yang mengikuti rombongan ziarah, seperti biasanya, Basuki tetap menonjol dan menjadi fokus perhatian.
Sejak awal berkumpul di ruang tunggu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Basuki tidak pernah terlihat jauh dari Megawati. Ia selalu berada di dekat Megawati.
Bahkan, dalam perjalanan dua jam dari Blitar menuju Bandara Abdurachman Saleh, Malang, Basuki satu mobil dengan Megawati.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui, rangkaian acara kunjungan ke Blitar juga untuk konsolidasi dan mempertemukan tiap pasangan calon yang diusung PDI-P.
"Para kandidat harus dibiasakan berinteraksi dan bekerja sama sejak masih bakal calon sampai nanti jadi gubernur. Demi menjamin keberhasilan program pemerintah pusat, para kepala daerah pun harus kompak," kata Hasto. (Age/Wer)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.