Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Turut Aturan Partai karena Pencalonan yang Terlalu Elitis

Kompas.com - 11/10/2016, 06:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Kompas TV Demokrat Siapkan Sanksi untuk Ruhut Sitompul

Bentuk penolakan tersebut diungkapkan di depan media massa secara lantang. Sebut saja Ahmad Doli Kurnia.

Tokoh muda Golkar ini meminta partai mencabut dukungan terhadap Ahok-Djarot. Sosok Ahok dianggap tak relevan dengan doktrin karya kekaryaan serta Ikrar Panca Bhakti Golkar.

(Baca: Politisi Golkar Ini Minta Partainya Cabut Dukungan terhadap Ahok)

Terlebih, pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu sempat menuai kontroversi karena menyinggung bunyi ayat suci Al-Quran.

Tokoh senior Golkar, Fadel Muhammad pun sempat ditegur oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

(Baca: Setya Novanto Tegur Fadel Muhammad Terkait Komentarnya soal Ahok)

Teguran diberikan karena Fadel sempat berkomentar di media massa bahwa Golkar akan mengevaluasi dukungan kepada Ahok terkait pernyataannya yang mengutip ayat Al Quran.

Terakhir, Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar Dedy Arianto mundur dari kepengurusan Partai Golkar karena merasa tak sejalan dengan keputusan Golkar mendukung Ahok-Djarot.

Terlalu elitis

Hanta Yuda melihat fenomena yang berulang tersebut berakar pada proses kandidasi atau pencalonan yang terlalu elitis.

Kader kerap tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga berujung pada "pembelotan".

"Misalnya, tiba-tiba diputuskan kandidatnya si A. Enggak setuju, (kader) keluar. Proses elitisnya kurang demokratis," tutur Hanta.

Menurut Hanta, setidaknya, ada dua hal yang perlu dilakukan partai-partai agar ke pembelotan kader ke depannya dapat diminimalisasi.

Pertama, ada proses pencalonan yang demokratis, transparan dan melibatkan seluruh elemen partai.

Kedua, konsolidasi internal harus dilakukan dan diperkuat.

Dua hal tersebut dinilainya perlu untuk menghadapi tantangan partai politik yang kental dengan faksionalisme.

"Partai kan faksionalismenya menajam. Jadi harus ada formula untuk melembagakan faksionalisme. Bagaimana? Salah satunya, proses kandidasi demokratis. Bikin ring yang terbuka, jangan elitis," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com