MAKASSAR, KOMPAS.com — Ledakan di Jalan Harimau, Makassar, diduga karena ada kegiatan mengoplos tabung elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram.
Kegiatan itu diduga kuat dilakukan di ruko agen elpiji, titik pusat ledakan.
Dugaan tersebut dilontarkan tetangga dan warga sekitar yang curiga lantaran kerap mendengar aktivitas di ruko tersebut pada tengah malam.
Apalagi agen itu hanya buka saat siang dan tutup pada sore hari.
"Sering saya dengar malam tabung gas yang menggelinding-gelinding dan diangkat-angkat. Kayaknya itu lagi mengoplos. Belum lagi, itu agen elpiji siang baru buka dan sore sudah tutup. Kalau lagi tidak ada tabung gasnya, toko tutup biasa," kata Mery, tetangga sebelah ruko agen elpiji yang meledak, Senin (12/9/2016).
Di tempat terpisah, pelaksana tugas (Plt) Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi (Kompol) Musbagh Niam, mengaku menerima banyak informasi dari masyarakat terkait dugaan pengoplosan tabung elpiji di lokasi ledakan.
Jajarannya, kata Musbagh, menelusuri informasi tersebut dengan mencari peralatan pengoplosan.
Polisi sudah meminta keterangan Musuf (22), korban luka ringan yang juga seorang pekerja di ruko tersebut. Kepada polisi, seperti yang dituturkan Musbagh, Musuf mengaku tak tahu-menahu soal pengoplosan.
"Sementara kita cari alat pipa besi yang digunakan untuk mengoplos. Kalau Yusuf yang nama sebenarnya adalah Musuf (22), korban luka ringan yang diamankan polisi tidak mengetahui apa-apa terkait aksi pengoplosan yang diduga dilakukan agen elpiji milik berinisial S," katanya.
Musbagh menambahkan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini hingga tuntas, termasuk memeriksa saksi-saksi dan pemilik usaha agen elpiji berinisial S itu.
"Masih diamankan di Markas Polrestabes Makassar pemilik agen elpiji. S masih diperiksa sebagai saksi. Begitu juga Musuf, kita periksa setelah mendapat perawatan tim medis akibat luka ringan di kaki kirinya," terangnya.
Ledakan terjadi di Jalan Harimau dekat Pasar Maricaya, Makassar, sekitar pukul 21.15 Wita, Minggu (11/9/2016). Ledakan yang terdengar hingga radius 2 kilometer itu meluluhlantakkan tiga rumah dan tiga mobil.
Sebanyak empat korban ditemukan luka-luka dilarikan ke rumah sakit. Tiga di antaranya mengalami luka bakar cukup parah.