Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika PAN Dukung Ahok, Amien Rais Ancam Lengserkan Zulkifli Hasan

Kompas.com - 12/09/2016, 09:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menolak jika partainya mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Jika PAN sampai memutuskan untuk mendukung Ahok, Amien mengancam akan menggalang kongres luar biasa yang akan melengserkan Zulkifli Hasan dari kursi Ketua Umum PAN.

"Saya sudah wanti-wanti kalau PAN sampai dukung Ahok, saya minta kongres luar biasa," kata Amien Rais seusai shalat Idul Adha di Rumah Sakit Islam, Sukapura, Jakarta Utara, Senin (12/9/2016).

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasinal Amien Rais menyampaikan pidato dalam acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah PAN Jakarta Utara, Sabtu (28/12/2013). Dalam pidatonya Amien menegaskan kembali semangat kader PAN yang akan memenangkan pemilu 2014, dan menjadikan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai Presiden RI.
Untungnya, lanjut Amien, saat ini ia melihat Zulkifli dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN memang sudah solid untuk tidak mendukung Ahok.

PAN, kata dia, sepakat menganggap Ahok sebagai pemimpin yang tidak prorakyat kecil dan tak layak diusung.

"Walau sekarang di DKI PAN agak lembek karena cuma ada dua kursi, tapi PAN punya sikap juga," lanjut Amien.

Mantan Ketua MPR ini meyakini masih banyak calon lain yang bisa diusung untuk mengalahkan petahana, seperti Yusril Ihza Mahendra dan Rizal Ramli.

Adapun untuk menyiasati kursi DPRD DKI yang minim, PAN akan bergabung dengan partai-partai di koalisi kekeluargaan.

Zulkifli sebelumnya berkali-kali mengaku bahwa pihaknya ingin mengusung Wali Kota Tri Rismaharini dalam Pilgub DKI.

Risma dianggap sosok yang mampu mengimbangi Ahok. Oleh karena itu, PAN terus melobi PDI Perjuangan agar mau mengusung Risma.

Kompas TV Ahok: Saingan Sama Saya, Tapi Program Gak Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com