Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama Perkenalkan Skema 2-3-4 untuk Puncak Haji di Armina

Kompas.com - 09/09/2016, 14:37 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali memeriksa kesiapan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

Lukman pun mengemukakan penerapan skema 2-3-4 selama kurun waktu itu.

"Dua terkait persiapan pra-wukuf, tiga saat wukuf, dan empat pasca-wukuf," kata Lukman, saat di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (9/9/2016).

Dua persiapan pra-wukuf meliputi persiapan pelaksanaan ibadah di Armina dan persiapan mobilisasi jemaah dari hotel-hotel di Mekkah menuju Arafah. 

Ia meminta setiap petugas betul-betul fokus dalam mempersiapkan pelaksanaan ibadah di Armina.

"Besok (10/9) seluruh tenda dan karpet di maktab harus sudah terpasang, termasuk penyejuk udara, instalasi listrik dan lainnya. Juga sarana kesehatan dan dapur umum," kata Lukman.

Tentang mobilisasi jemaah menuju Arafah, ia meminta untuk dipastikan semua jemaah di hotel masing-masing tahu persis jam berapa mereka harus meninggalkan hotelnya menuju Arafah. 

Sementara tiga hal yang harus disiapkan petugas saat wukuf meliputi pelaksanaan rencana satuan operasi (satops) Armina sesuai tahapan-tahapannya, pergerakan jemaah haji dari Arafah menuju Muzdalifah, serta pendampingan dan perlindungan jemaah selama di Mina.

"Terkait jam terlarang menuju Jamarat harus ditekankan. Ada inovasi baru tahun ini, di setiap pintu keluar masuk tenda Mina akan dipasang semacam traffic light untuk menjadi penanda bagi jemaah. Jika merah, berarti tidak boleh ke Jamarat," ujarnya.

Dia juga menjelaskan empat formula pasca-wukuf. Pertama, segera menghidupkan Daerah Kerja Madinah untuk menerima kedatangan jemaah gelombang kedua yang akan bergerak dari Mekkah.

Kedua, mempersiapkan kepulangan jemaah dalam kelompok terbang (kloter) awal melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.

"Tahun lalu ada gangguan ketepatan waktu karena banyak koper jemaah yang menyimpan zamzam dan kelebihan berat. Pastikan penyisiran bagasi sudah dilakukan sejak di hotel," kata Lukman.

Ketiga, mengefektifkan program rutin di Mekkah dan Madinah seperti distribusi makanan, transportasi bus shalawat, dan kegiatan pembinaan.

"Pembinaan jangan berhenti meski sudah wukuf agar implementasi kemabruran haji bisa tercermin saat kembali ke Tanah Air," kata dia.

Keempat, penanganan pasien yang mengalami gangguan kesehatan pascawukuf, utamanya mereka yang terpisah dari kloter karena harus menjalani perawatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com