Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Sebut Korban Paedofil untuk Kaum Gay Terkena Penyakit Seksual

Kompas.com - 07/09/2016, 16:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa curiga salah seorang anak yang menjadi korban prostitusi gay terjangkit penyakit menular seksual (PMS). Indikasi itu diketahui ketika korban masih diperiksa di Bareskrim Polri.

“Saya bukan dokter, tapi saya mendapatkan informasi indikasinya kemungkinan salah satu dari jenis PMS,” ungkap Khofifah di Kantor Wapres, Rabu (7/9/2016).

Kasus prostitusi gay dengan korban anak-anak berawal dari penelusuran polisi terhadap tersangka AR. AR ditangkap di sebuah hotel di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/8/2016) lalu.

(Baca: Korban Paedofil lewat Dunia Maya Bertambah Jadi 148 Orang)

Saat ditangkap, turut diamankan tujuh orang korban. Setelah diamankan, ketujuh korban kemudian diperiksa RS Polri. Menurut Khofifah, salah seorang di antaranya bahkan sampai diperiksa dua kali.

Setelah diperiksa, korban itu langsung diberi obat oleh pihak RS.

“Saya juga tanya apakah obat itu perlu dioles atau obat itu harus ditelan. Rupanya itu obat yang harus ditelan dan seterusnya,” kata dia.

(Baca: Ribuan Kondom Ditemukan di Rumah Indekos Pelaku Prostitusi Anak untuk Gay)

Pengungkapan bisnis AR berdasarkan penelusuran tim cyber patrol di dunia maya. Mereka menemukan akun Facebook milik AR yang menampilkan foto-foto korban dengan tarif yang telah ditentukan.

Atas perbuatannya, AR diancam pasal berlapis terkait Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Kompas TV Polisi Ciduk 3 Tersangka Prostitusi Gay Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com