Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Zika Jangkit Warga Singapura, Ini Langkah Pemerintah Indonesia

Kompas.com - 29/08/2016, 20:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sedang melakukan kroscek mengenai kabar bahwa virus Zika sudah sampai ke Singapura.

"Tadi pagi saya sudah berkoordinasi dengan Dubes kita di Singapura. Intinya, kami ingin mendapat informasi yang lebih lengkap mengenai kasus yang muncul," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Selain itu, Menlu Retno juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Jika kebenaran berita itu sudah terkonfirmasi, pemerintah Indonesia melalui Menlu, Menkumham, dan Menkes akan bersinergi melaksanakan kebijakan agar virus Zika tersebut tidak sampai ke Tanah Air.

Retno belum mau mengungkapkan secara detail kebijakan apa yang dimaksud. Namun, intinya adalah peningkatan kewaspadaan agar virus Zika tidak menjangkiti Indonesia.

"Karena Singapura, Indonesia, Malaysia semakin interconnected. Maka kita harus meningkatkan alertness (kewaspadaan) dan mencoba untuk mencegah kalau memang berita tersebut sudah confirmed benar," ujar Retno.

Sebelumnya, otoritas Singapura telah mengonfirmasi 41 orang telah terinfeksi virus Zika. (Baca: 41 Orang Didapati Terinfeksi Virus Zika di Singapura)

Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional dalam pernyataan bersama mereka pada Minggu (28/8/2016), menyebutkan, 34 orang telah pulih total dan tujuh orang masih dirawat.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, sebagian besar orang yang terinfeksi adalah pekerja bangunan warga asing. Virus tersebut sebagian besar terdeteksi melalui pengetesan hari Sabtu (27/8/2016).

Kompas TV Bedah Peristiwa - Waspada Virus Zika (Bag. 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com