Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Kecam Aksi Teror Bom di Gereja Santo Yosep Medan

Kompas.com - 29/08/2016, 12:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Ade Komarudin mengecam dan mengutuk keras aksi teror yang dilakukan di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (28/8/2016) pagi.

Dia mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, hingga tidak menimbulkan keresahan dan ketakutan lebih lanjut dari masyarakat.

“Saya selaku pribadi dan sebagai Ketua DPR mengecam segala bentuk aksi teror termasuk yang terjadi di Medan kemarin. Saya meminta kepada aparat negara Polri dan TNI, serta intelijen untuk mengusut tuntas aksi teror tersebut," ujar pria yang akrab disapa Akom itu, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Akom mengatakan, pemerintah dan segala perangkatnya tidak boleh sedikitpun lengah, apalagi kecolongan terhadap upaya yang dilakukan oleh teroris dalam melancarkan aksinya. Mengingat peristiwa teror bom tersebut bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia.

 

(baca: Pelaku Teror di Gereja Medan Belajar Rakit Bom dari Internet)

Menurut dia, aparat penegak hukum, khususnya pihak kepolisian, harus bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa kasus serupa tidak akan terjadi lagi.

“Seharusnya intelijen dapat mendeteksi secara dini upaya-upaya aksi seperti itu, jangan sampai lengah. Aparat kepolisian harus memberikan keyakinan kepada publik bahwa kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi,” kata Akom.

Selain itu, sebagai Ketua DPR, Akom berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dan melakukan langkah cepat dan strategis untuk menangani masalah itu.

(baca: Wiranto Imbau Orangtua Awasi Anaknya dari Konten Radikalisme di Internet)

Dia juga mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

“Saya yakin Polri, TNI, intelijen akan melakukan langkah-langkah cepat menangani aksi terorisme,” kata politisi Golkar itu.

Percobaan bom bunuh diri oleh IAH (18), terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Medan, Minggu (28/8/2016) pagi.

Ledakan yang diduga bom berkekuatan rendah itu terjadi sekitar pukul 08.20 saat Pastor Albert Pandiangan, OFM Cap (60) selesai membaca kitab suci.

Saat itu tas ransel yang dibawa pelaku meledak. Pelaku duduk di kursi barisan pertama.

 

(baca: Polisi: Pelaku Penyerangan di Gereja Disuruh Seseorang)

Suster Yulita, seperti dikutip Kompas, OSF mengatakan, pelaku kemudian lari ke altar membawa pisau dan kapak.

Ia melompati tangga dan menghampiri Albert yang masih berada di mimbar. Albert turun dari mimbar, tetapi dikejar oleh pelaku yang hendak mengampaknya.

Pelaku yang sempat menusuk lengan kiri Albert kemudian ditangkap umat. Polisi yang tiba sesaat kemudian menyisir gereja.

Pada pukul 10.10, Tim Penjinak Bahan Peledak Polda Sumut meledakkan bahan peledak yang masih tersisa di halaman gereja.

Kompas TV Pelaku Teror di Gereja Medan Berusia 18 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com