Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Perintahkan Cari Penyebab Kericuhan di Mapolres Meranti

Kompas.com - 26/08/2016, 22:17 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memerintahkan Kapolda Riau serta jajaran Polri untuk mengusut kericuhan yang terjadi di Mapolres Meranti, Kamis (25/8/2016) siang.

Kericuhan tersebut berawal dari perkelahian antara pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti, Apri (24), dan Brigadir Adil S Tambunan pada Rabu (24/8/2016) malam.

Perkelahian itu menyebabkan Brigadir Adil tewas karena ditusuk benda tajam oleh Apri.

Menurut Tito, penyebab masalah tersebut harus diungkap.

Tito mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, perkelahian itu karena memperebutkan perempuan.

"Ada peristiwa anggota polisi yang dibunuh karena hanya rebutan perempuan, kalau saya tidak salah," ujar Tito, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2016).

Pasca-kejadian, Polres Meranti melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Namun, saat akan ditangkap, Apri melakukan perlawanan sehingga aparat menembak kakinya. Apri tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Akibat kejadian itu, ratusan warga Selat Panjang berdemonstrasi di Mapolres Meranti pada Kamis (25/8/2016) siang.

Mereka menuntut penjelasan atas kematian pembunuh Brigadir Adil tersebut.

"Ini yang harus kami perjelas, sehingga akhirnya masyarakat di sana marah dan kemudian mempertanyakan kenapa ini (Apri) sampai meninggal dunia di tangan polisi," kata dia.

Tito menegaskan, tidak boleh ada tindak kekerasan yang berlebihan dalam proses penangkapan pelaku kejahatan.

"Saya sangat jelas katakan tidak boleh melakukan kekerasan eksesif yang berlebihan kepada siapapun termasuk kepada pelaku," ujar Tito.

Saat ini, kondisi di Meranti sudah kondusif. Namun, Tito tetap mengimbau masyarakat tetap tenang dan percaya bahwa penyidikan akan berjalan tanpa ada keberpihakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com