Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Angka Kebakaran Hutan Tahun Ini Menurun karena Fenomena "La Nina"

Kompas.com - 25/08/2016, 17:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut angka kebakaran hutan di sejumlah daerah di Indonesia tahun ini mengalami penurunan.

Hal tersebut lantaran adanya fenomena La Nina yang membantu memadamkan titik-titik api di kawasan rawan.

"Biasanya tahun lalu kemarau panas sekali, sampai hari ini masih banyak hujan. Ini mungkin salah satu penyebab sehingga mengakibatkan jumlah lahan terbakar menurun sangat signifikan," ujar Tito usai menggelar video conference di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Telekonferensi video dilakukan bersama puluhan Polda di seluruh Indonesia, kepala daerah di 33 provinsi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di masing-masing wilayah.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kata Tito, saat ini semestinya Indonesia masih kemarau. Namun, karena cuaca sedang tidak stabil, secara tidak langsung kondisi ini membantu pemadaman titik api.

Selain faktor cuaca, menurut Tito, tingginya penindakan terhadap pelaku kebakaran hutan tahun ini juga menekan kasus tersebut.

"Jumlah penangkapan tersangka perorangan, terutama meningkat dibanding tahun lalu. Di Riau sendiri ada 85 orang yang tertangkap," kata Tito.

Terlebih lagi, ada satuan tugas khusus yang dinamakan Satgas Pemburu Api yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tito mengatakan, satgas ini bergerak gesit untuk mendeteksi titik api dan segera mematikannya.

Berdasarkan data dari Bareskrim Polri, kasus kebakaran hutan yang berhasil diungkap kepolisian pada 2016 sebanyak 366 kasus untuk skala nasional.

Kemudian pihak yang ditersangkakan sebanyak 454 orang, sementara korporasi yang diselidiki tahun ini sebanyak 9 perusahaan.

Kompas TV Kebakaran Hutan di Palangkaraya Kian Meluas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com