JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati hari kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, DPR menggelar Pesta Rakyat, di Kompleks Parlemen, Sabtu (20/8/2016). Berbagai macam permainan dilombakan dalam acara tersebut.
Perlombaan untuk warga sekitar itu meliputi lomba mewarnai, tenis meja sampai lomba panjat bambu betung. Panitia menyediakan 71 tiang bambu yang harus dipanjat peserta.
Lomba ini mirip lomba panjat pinang. Peserta harus memanjat sampai ke puncak tiang untuk mengambil hadiah seperti kipas angin, penggorengan, kaos, sampai voucher belanja Rp 500 ribu.
Yang paling diperebutkan adalah hadiah utama berupa satu unit sepeda motor, tiga buah sepeda gunung, dan televisi layar datar.
Mereka yang tercepat mengambil bendera yang dipasang di atas pohon bambu berhak mendapat sepeda motor.
Perlombaan panjat pohon bambu betung itu dibuka Ketua DPR Ade Komarudin yang didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Peserta berkumpul di sekitaran bambu menunggu Ade membuka lomba. "Aba-aba dari saya ya. Satu.. Dua.. Tiga," kata Ade memberi instruksi.
Satu persatu pohon bambu betung yang dilumuri oli dipanjati para peserta.
Lomba panjat bambu betung diikuti oleh 284 peserta. Selain perlombaan tersebut, Pesta Rakyat juga menyajikan makan gratis sebanyak 4.200 porsi.
Pinang Langka
Dalam kesempatan itu, Ade Komarudin mengungkapkan bambu betung dipilih untuk menggantikan pinang. Alasannya, karena pohon pinang sudah langka.
Menurut Ade, pohon pinang pertumbuhannya lambat, bisa mencapai 15 tahun.
"Pinang itu pertumbuhannya sangat lambat, lama kelamaan bisa langka. Kalau bambu tumbuhnya banyak dan cepat dan bisa dipakai berkali-kali," ujar dia.