JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto bangga dengan prestasi pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang berhasil meraih medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
"Setiap tetesan keringat perjuangan pantang menyerah yang ditunjukkan oleh Tontowi dan Liliyana menjadi persembahan terbaik bagi Ibu Pertiwi yang sedang merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/8/2016).
PDI-P, lanjut Hasto, terus mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan olahraga sebagai sarana yang efektif untuk mengharumkan nama bangsa.
Hasto pun meminta pemerintahan Jokowi untuk terus mengembangkan dan mencetak atlet berprestasi seperti Tontowi/Lilyana.
(Baca: Raih Emas Olimpiade, Tontowi/Liliyana Dapat Rp 5 Miliar hingga Tunjangan Hari Tua)
Namun ia juga berharap pemerintah memikirkan masa tua para atlet-atlet yang sudah banyak berjasa bagi tanah air.
"Karena itulah pusat-pusat pelatihan atlet harus didirikan. Negara harus memikirkan masa depan atlet berprestasi untuk mendapatkan kepastian masa depan yang lebih baik," harap Hasto.
Hasto menilai, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat Indonesia memberikan penghormatan yang layak bagi para atlet berprestasi yang membuat Merah Putih berkibar dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dengan megahnya di pentas internasional.
"Profesionalitas, sistem pelatihan yang handal, dan penguatan semangat juang atlet serta harapan untuk masa depan atlet berprestasi untuk hidup dengan penuh kebanggaan, merupakan satu kesatuan pembenahan yang harus dilakukan," ucap Hasto.
Kementerian Pemuda dan Olahraga sendiri memastikan bahwa Tontowi/Lilyana sebagai peraih emas akan mendapat bonus Rp 5 Miliar. Sementara dua atlet angkat besi, Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan yang meraih perak dijanjikan bonus Rp 2 miliar.
Adapun untuk hari tua nanti, masing-masing akan menerima Rp 20 Juta per bulan.